Tampilkan postingan dengan label GORESAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label GORESAN. Tampilkan semua postingan

KPK: Benci Tapi Rindu


Benci tapi Rindu Padamu KPKIbarat pacar idaman, KPK atau badan sejenisnya selalu ditunggu, dinanti dan dirindu oleh seluruh belahan hati rakyat Indonesia. Setiap berita yang mengabarkan prestasi KPK membuat kita, rakyat semakin cinta. Mungkin Pak Abraham Samad saat ini bertenger jaya nomer satu di hatiku, menggantikan Ariel Noah dan Andhika kangen Band, maklumlah aku kan aktivis anti korupsi.

Tetapi semakin aku rindu, maka aku semakin mendalami siapa sang pujaan hati. Ku cari tahu, tentang semua hal, apa, siapa, mengapa dan bagaimana. Tetapi celaka, semakin ku tahu lebih dalam, semakin besar tanda tanya di kepalaku dan sialnya kenapa semakin menipis rasa rindu, cinta dan kepercayaanku padanya, my KPK ku.

Aku hanya bingung dengan dunia politik para orang tua jaman sekarang. Termasuk bingung apa sebenarnya landasan berpikir di bentuknya KPK. Karena setahuku yang korupsi bukan rakyat jelata, tetapi dari kalangan bapak ibu sekalian juga, kalian yang kelola negeri ini, yang buat kebijakan dan peraturan tetapi kalian juga yang harusnya tahu luar dalam kenapa dan siapa soal korupsi hebat di tanah air ini.

Seharusnya korupsi menjadi musuh besar utama dan bersama kita. Tetapi semakin kita anggap besar sebagai musuh, kok semakin besar juga kekuasaan dan kehebatan cara dan jumlah korupsinya. Dulu ada istilah korupsi di kolong meja, sekarang? Dengan meja – mejanya sekalian habis dikorupsi!

KPK ku lantas bagaimana? Apakah di buat karena political intrict atau political will yang memang di lahirkan untuk menjaga tujuan nasional pembangunan yang lancar demi kesesejahteraan rakyat?

Kenapa ku galau? Karena harapanku KPK itu berdiri bebas merdeka, independen, berkuasa melakukan tugasnya, walaupun presiden dan DPR sendiri tidak boleh intervensi terhadap badan bentukannya. Tetapi kekuatiranku pun berlanjut, jika yang korupsi orang KPK, bagaimana jadinya?

Lantas ku semakin galau, ternyata secara undang – undang, banyak keanehan berlaku. Katanya KPK dibuat untuk memberantas korupsi, tetapi kenapa pernah keputusan MK soal Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) malah dianggap bertentangan dengan UUD 45?

KPK juga ternyata belum bebas untuk masuk ke kantor Polisi dan TNI. Kemaren saja pak Novel Baswedan mau ditangkap oleh kesatuannya sendiri gara – gara coba membongkar kasus korupsi di corps nya.

KPK juga penuh keanehan, jika kemudian sudah ditangkap itu koruptor, mau di penjara dimana? Masa KPK tidak punya tahanan sendiri? Jangan seperti Gayus yang bisa jalan-jalan ketika sudah divonis dan ditahan diluar KPK. Ayo dong KPK ku, buat lapas khusus koruptor sendiri.

Dan yang membuatku cemas adalah, jika kasus korupsi sudah terbongkar harta korupsi di sita, lantas di kemanakan itu harta? Tidakkah KPK mempunyai dan boleh membuat program pemberantasan korupsi plus. Plusnya adalah pemberdayaan duit korupsi untuk menebus luka hati rakyat dengan program bantuan modal untuk orang miskin, misalnya? Enak sekali nanti uang hasil korupsi karena sudah dianggap pernah hilang, benar- benar hilang setelah diserahkan kepada kas penampungan hasil korupsi tersebut.


Awal Keruntuhan Kasta Sistim Pendidikan Nasional

SBI dan RSBI dububarkanoleh Mahkamah KonstitusiPembubaran SBI dan RSBI oleh Mahkamah Konstitusi menjadi angin segar bagi siswa berprestasi yang tidak mampu. Pasalnya memang yang bersekolah di sekolah bertaraf tersebut, paling sedikit harus memiliki kasta yang lebih tinggi, selain kemampuian dan prestasi siswanya.

Bukan rahasia lagi, mereka yang bersekolah di  sekolah-sekolah bertaraf yang embel-embelnya internasional memiliki orang tua yang kemampuan finansialnya mapan. Inilah awal keruntuhan kasta dan pengkotak-kotakan pada Sistem Pendidikan Nasional

Kalau dikatakan rentan terjadi kastanisasi mungkin sangat tepat, bahkan tepatnya sudah terjadi sekian tahun lamanya kastanisasi antara sekolah bertarap atau rintisan internasional dengan sekolah-sekolah lainnya. Bukan itu saja, jika dipetakan kelas sekolah di negeri ini memiliki 3 kelas yang tidak berbeda dengan hotel-hotel yang berbeda bintang atau posisi tempat duduk di pesawat. Kelas Eksekutif bagi kelas bertaraf Internasional, kelas Bisnis untuk SSN dan Ekonomi untuk sekolah biasa.  

Padahal menurut amandemen UUD 1945 Ke IV ( tahun 2002) yaitu tentang pendidikan, pada pasal 31 ayat 1 mengatakan "setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan". Tentu para siswa yang memiliki tingkat prestasi diatas rata-rata memiliki hak untuk bersekolah yang memiliki prestasi pula, sayangnya sekolah yang berprestasi ini rata-rata sudah berubah status menjadi SBI atau RSBI, minimal SSN. Mereka mampu untuk masuk kesekolah bertaraf itu, tapi tak jarang terbentur dengan yang bertitel "uang" diawal-awal. Akhirnya mereka memilih kelas ekonomi, hal ini cenderung akan menyurutkan mental dan prestasi siswa tersebut. Jadi, bila sekolah bertaraf internasional masih ada, sekolah itu untuk warga negara yang mana?

Acungan jempol untuk Mahkamah Konstitusi dan para inisiantor atas pembubaran sekolah berstatus Internasional, karena memang tidak sesuai dengan Undang-Undang dari jaman sebelum diamandemen atau setelah diamandemen. Pembubaran Sekolah berstatus Internasional ini bukan saja telah memutus mata rantai kastanisasi, tetapi memutus kerentanan terjadinya korupsi atas pungutan-pungutan bervariasi dengan dalih meningkatkan mutu pendidikan.

Pada jaman RSBI memang terjadi persaingan antar sekolah dalam maningkatkan prestasinya dan semua berlomba untuk memperoleh status Internasional itu. Mereka saling berlomba meningkatan sarana dan prasarana dengan dalih meningkatkan prestasi, sehingga ditiap-tiap awal tahun membuat pusing tujuh keliling bagi para orang tua yang putera puterinya bersekolah ditempat itu. Pungutan menjadi tidak masuk akal, penambahan AC untuk meningkatkan proses belajar mengajar, buku-buku yang berbeda, dan segudang fasilitas lain termasuk kantin menjadi perhatian guna meningkatkan prestasi bealjar siswa.

Ironisnya adalah tidak semua tingkat ekonomi dari para orang tua siswa itu sama mampunya, terkadang pihak sekolah tidak mau tahu dan berdalih ini sudah keputusan bersama "komite". Maaf, ini adalah kenyataan yang pernah terjadi pada saya, dimana sekolah negeri biasa-biasa saja tidak transparan atas penggunaan Iuran Peserta Didik Baru (IPDB) (2009). Kelas atau jenjang sekolah sangat rentan menjadi lumbung pungutan ini dan itu, dengan alasan mengejar prestasi status sekolah. Pada 2009 itu, disaat rapat sang kepala sekolah dengan terbuka mengatakan "ini adalah biaya untuk pengawas yang datang per sekian bulan sekali" dan itu dibebankan kepada orang tua siswa baru saat itu, termasuk orang tuaku.

Pengalaman diatas itu di sekolah menengah atas negeri biasa saja, bagaimana besarnya pungutuan sekolah yang taraf atau kelas diatasnya. Pastinya lebih tinggi dan membuat para orang tua tujuh keliling diawal-awal tahun ajaran baru. Pembubaran sekolah bertaraf internasional ini meenjadi momentum guna meningkatkan prestasi tanpa kastanisasi, sehingga semua golongan bisa belajar di sekolah yang dulunya bertaraf internasional. Selain itu juga, pembubaran ini akan menghentikan praktek kejar mengejar sekolah-sekolah yang bernafsu meningkatkan status yang berakibat dan berpeluang pada pungutan-pungutan yang tidak jelas juntrungannya.

Jika sekolah bertaraf internasional dibubarkan, status sekolah bertaraf nasional pun harusnya tidak ada lagi. Kenapa? Kalo masih ada berarti masih ada kotak dan perbedaan diantara sekolah satu dengan lainnya, baik itu fasilitas, besarnya biaya dan pastinya status kasta masih lekat menempel. Sekolah berstatus Nasional SSN masih ada berarti sekolah itu memiliki status tertinggi saat ini, ya paling tidak berada dikelas Bisnis begitu. Sekolah yang tidak berstatus SSN tentunya berada di kelas ekonomi. 

Herannya sekolah yang bukan SSN ini juga sekolah Nasional yang berada di Republik Indonesia tercinta. Salahkah bila beranekdot, sekolah yang tidak SSN bisa dikatakan bukan sekolah nasional dan mungkin juga bisa dikatakan tidak nasionalis?  Kenapa ada Sekolah Berstandar Nasional dan yang bukan standar nasional? Bukankah masih ada pengkotakan ini bahkan mengarah pada kata nasional dan tidak nasional? seharusnya kategori peringkat sekolah tidak menggunakan status nasional, karena predikat ini bisa disalah artikan. Seharusnya cukup dengan penggunaan passing grade yang telah ada, masa ada sekolah nasional dan tidak nasional?  

Sepertinya perlu pertimbangan lagi pengkotakan status sekolah SSN, setelah pembubaran status sekolah bertaraf internasional (SBI) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Bila SSN masih ada ditahun ajaran depan ini, berarti masih ada kasta kelas Bisnis dan Ekonomi dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Kita sama-sama hidup dan tinggal di Republik Indonesia dan kita semua pasti memiliki nasionalisme sebagai warga negara yang berbangsa satu, bangsa Indonesia. Bukan begitu?:


Kenapa Ente Tidak Pake Gearbox Tucuxi?

Konferensi Pres Kecelakaan Tucuxi oleh Dahlan Iskhan Menteri BUMN mengadakan jumpa pres, tepatnya di Konferensi pers akan dilakukan di Cafe Gallery Kompleks Taman Ismail Marzuki Jakarta Pusat. Acara tersebut dilakukan hari ini, Selasa (8/1/2013) pada pukul 11.30 wib.

Dalam penjelasannya, Beliau mengatakan " kejadian kecelakaan yang terjadi pada mobilnya itu, disebabkan oleh tidak menggunakan gearbox pada tucuxi". Masalah pembongkaran yang dilakukan adalah hanya sekedar reparasi dan bukan pembongkaran seperti yang dikatakan oleh Danet sang inventor.

Lanjutnya, beliau memngaku bersalah telah menlanggar, tapi pelanggaran itu bukanlah suatu kejahatan tambahnya lagi. Hujan pertanyaan para awak media yang mengarah pada penggunaan plat nomer dan pembongkaran yang dilakukan oleh Dahlan Iskhan tetap dijawab dengan jawaban yang sama, yaitu beliau melanggar tapi tidak melakukan tindak kejahatan. Mengenai pelat nomer palsu, hanya dijawab sebeagai suatu accessories biasa pada umumnya.

Permasalahan tidak adanya gearbox berulang kali diungkap oleh beliau, sehingga Tucuxi tidak dapat diberhentikan hanya dengan menggunakan rem yang sudah panas. Beliau pun mengatakan, " akan membuat satu atau dua lagi yang menggunakan gearbox" dan akan dibicarakan pembuatannya dalam minggu-minggu ini. 

Mengenai pembongkaran, Menteri BUMN mengilustrasikan kepada awak media yang hadir dengan sebuah sepeda motor, "kan wajar bila merasa tidak enak, kita memasukkan motor yang baru itu ke bengkel untuk diperbaiki" ungkapnya.

Ada hal yang menggelitik dalam jumpa pers yang dilakukan oleh Menteri BUMN ynag masih begitu ngotot dan tidak mau disalahkan, karena tidak merasa berbuat kriminal. Jawaban-jawaban yang diberikan mengenai gearbox  menjadi fokus sebagai pemutus pertanyaan teknis selanjutnya dari awak media yang hadir. Mengherankan, mestinya Dr. Danet ikut dalam konferensi pers, untuk penjelasan teknis penyebab terjadinya kecelakaan pada invensinya itu.

Kenapa Pak Menteri tidak memohon maaf kepada masyarakat Indonesia atas keslaahan yang tidak sengaja itu? Paling tidak Pak Menteri harusnya memohon maaf dan mengatakan perbuatannya itu tidak patut dicontoh, apalagi seperti mencontohkan dirinya yang rela dan siap dikorbankan demi ilmu pengetahuan, seperti yang diungkapakan dalma jumpa pres itu.

Kesan arogan sangat lekat dengan jawaban-jawaban yang diberikan persis gaya pemimpin masa lampu masih terlihat, meskipun kelihatan tersenyum dan bersahaja. Pak Menteri, kalo memang ingin mengabdikan diri untuk ilmu pengetahuan , kenapa harga jual yang direncanakan itu 1,5 Miliyar? Itu kan bukan pangsa pasar masyarakat Indonesia pada umumnya. Bapak rela berkorban demi siapa? Demia rakyat berduit atau Pencintraan?

Perhitungan teknis rem oleh DR. Danet sepertinya dianggap tidak benar, karena harus direpasi. Hanya beliau lupa, jika seorang memiliki motor baru dan dibongkar atau dilakukan perubahan tanpa sepengetahuan pemegang merk, jaminan akan hilang, tentu jaminan keamanannya pun bukan kesalahan produsen pemegang merk tersebut. Gimana sih Pak Menteri, kenapa tidak menyertakan DR. Danet, bila merasa ada yang tidak stabil di Tucuxi?

Alasan bila Tucuxi dicobanya di lintasan balap sentul,  maka tidak akan diketahui kemampuan kerja remnya. Itu salah besar pak Menteri, karena disentul itu kecepatan kendaraan bisa maksimal dan saat itulah pengereman sama dengan saat turunan. Rem akan mengalami penaikan temperatur yang signifikan dengan kecepatan tinggi dilintasan sentul yang memiliki beberapa R (tikungan). Di track lurus depan podium, bahkan bisa digunakan untuk pengujian besarnya daya Tucuxi, kebutuhan energi listrik Tucuxi, selain daya pengereman. Satu lagi, hampir seluruh product otomotif melakukan test drive di sentul sebelum dipasarkan di Indonesia. Wah, bapak ngelawak aja.

Lain dari itu, yang paling aneh adalah jawaban "saya mengaku melakukan pelanggaran, tapi bukan suatu kriminal". Bukankah ini mengajarkan hal lebih buruk dan bisa dijadikan jawaban bagi pengendara nakal dijalan, bagaimana  itu? Kenapa sih harus diungkapkan sebagai jawaban seorang Menteri. Maaf pak Dahlan, sekali lagi itu terlihat  sombong dan  mau menang sendiri.

Untk pelat nomer yang dianggap palsu, bisalah itu dikatakan sebagai accessories Tucuxi, tapi seharusnya jangan dengan inisial Huruf dan Angka yang umumnya digunakan pada pelat nomer pada umumnya. Selain itu, penempatan pelat nomer pun juga sama pak Menteri, yaitu di tempat nomer polisi pada umumnya.

Kesimpulan saya pribadi, ambisi pak Menteri pada Tucuxi bukan untuk masyarakat Indonesia, tapi merupakan ambisi nyentrik pribadi yang mengesankan kritik pada pemerintah yang selama ini tidak aspiratif dengan teknologi hemat energi. Wah, bapak Menteri hebat dan berani, serta peduli dengan teknologi.. Boleh tawar ga pak, jika sudah dijual ? Boleh 50 juta saja ya pak Menteri, tapi yang pakai gearbox ya pak Menteri. (es)


Tucuxi, Potret Ambisi dan Arogansi

Tuxuci yang hancur potret ambisi dan aroganasi
Tucuxi, mobil listrik buatan bengkel modifikasi Kupu-Kupu Malam di Yogyakarta pada 2012 dimotori oleh inventor teknologi tucuxi DR. Danet Suryama (alumnus Chrysler US) dan  dengan dukungan dana pribadi Menteri BUMN, Tucuxi Dahlan Iskhan menjadi pusat perhatian di awal tahun 2013.

Perhatian atas keberhasilan putera Indonesia membuat mobl bertenaga listrik yang bentuknya dan kemampuannya tidak kalah dengan Ferrari. Perhatian lainnya adalah kecelakaan Tucuxi di daerah Magetan, Jawa Timur yang terjadi di Plaosan, Magetan, Sabtu (5/1).

Rencananya mobil Tucuxi bergaya Ferrari yang telah menghabiskan dana 3 miliar itu akan menuju Surabaya setelah diruwat oleh Ki Manteb Sudarsono. Mobil listrik Tucuxi milik Menteri BUMN Dahlan Iskan  diruwat dengan dimandikan air kembang yang airnya diambil dari sumur-sumur di empat penjuru Solo, yakni Solo utara, selatan, timur, dan barat. oleh dalang kondang, Ki Manteb Sudarsono, Sabtu (5/1/2013).

Dengan doa dan tirakat Ki Manteb Sudarsono, sehingga belum tidur sejak pukul 21.00 (5/1) kemarin berharap "Ruwatan ini untuk membuang sukerto, kotoran, atau sial, apes, dengan harapan yang mengendarai selamat,"  Meski akhirnya hancur berantakan ketika sedang uji coba dari Solo menuju Surabaya,  dan  saat itu tucuxi sedang dikemudikan oleh Menteri BUMN sendiri yang ditemani oleh .

Mobil tersebut melalui Tawangmangu, Karanganyar-Cemorosewu, Magetan dengan medan tanjakan di ketinggian sekitar 1.305 meter di atas permukaan air laut, kemudian mengalami kecelakaan di daerah Magetan, tepatnya di Plasoan, Magetan. Kecelakaan ini terjadi akibat sistim rem Tucuxi yang berteknologi electric tidak bekerja dengan baik, sehingga tuxuci harus mencium bibir tebing dan kemudian menabrak semua mobil kijang lain yang berada didekatnya.

Padahal bila Tucuxi berhasil sampai dengan selamat dan tidak berantakan di daerah Magetan, rencananya akan diproduksi massal oleh Menteri BUMN dan akan dibandrol dengan harga jual 1, 5 Miliyar rupiah ke masyarakat. Namun sayang niat itu harus berhadapan dengan realitas bibir tebing, sehingga perlu introspeksi pada penyebab terjadinya kecelakaan itu.

Hal Penting yang perlu Dicermati Dari Tuxuci

Pertama, menurut DR. Danet Suryama sebagai Inventor dan Tim ElektrikCar, terjadi pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh Dahlan Iskhan dan timnya pada technologi yang telah dirisetnya semenjak 2004 dan telah dipatentkannya. Seperti pada tulisan bersumber dari Tribunews "Ini Jawaban Tim ElektrikCar Terkait Kecelakaan Tucuxi Dahlan" dibawah ini: 
  • Kami dari Tim ElektrikCar turut prihatin atas terjadinya kecelakaan Tucuxi yang dialami oleh Pak Dahlan Iskan dan Ricki Elson. Pada saat yang sama, kami juga menyampaikan rasa bersyukur terhadap Allah SWT atas keselamatan dari luka parah akibat dari kecelakaan ini.
  • Seperti yang telah kami sampaikan pada berbagai rekan media selama ini, kami sudah tidak diperbolehkan akses terhadap kendaraan tersebut sejak Jumat malam tanggal 21 Desember 2012, dimana serah terima kami lakukan pada tanggal 20 Desember 2012. Sejak itu, akses kami untuk melakukan pemeliharaan kendaraan dan servis dilarang dan sudah ditiadakan oleh pihak Pak Dahlan (c.q. Pak Amik). Padahal, kami selalu siap untuk melakukan servis dan pemeliharaan kendaraan tersebut sesuai dengan perjanjian yang kami tanda-tangani untuk Pak Dahlan dan atas permintaan dari pihak pak Dahlan.
  • Kami baru menyadari bahwa pada hari Rabu 26 Desember 2012 mobil sudah diboyong kembali ke Yogyakarta dalam hal ini ke bengkel Kupu-Kupu Malam dengan supervisi dari Rudi Purnomo dan Kunto Wibisono serta Ricki Elson dari pihak pak Dahlan untuk dibongkar dengan segala alasan yang salah satunya adalah untuk penyempurnaan kendaraan.
  • Kami tidak bermasalah apabila pembongkaran dilakukan bukan untuk dicontek atau direka-reka teknologi elektroniknya. Akan tetapi, kami sangat berkeberatan apabila mobil tersebut dibongkar tanpa seijin kami untuk dipelajari dan ditiru teknologinya dalam hal ini oleh Kupu2 Malam dan Pihak Pak Dahlan, apalagi dengan mengundang pihak lain, dua dosen dari UGM (Jayan Sentanuhady dan Eka Firmansyah).
  • Kami telah mempunyai perjanjian dengan Kupu-Kupu Malam untuk tidak saling membuka rahasia dan juga dengan pihak Pak Dahlan mengenai penjagaan terhadap hak cipta desain dan engineering desain kami.
  • Kami mempunyai bukti surat2 perjanjian tersebut termasuk dengan komunikasi email serta BBM yang menyertai permintaan penandatanganan perjanjian tersebut. Teknologi tersebutpun adalah hak cipta kami dan telah kami patenkan. Penelitian tentang mobil listrik inipun kami mulai sejak tahun 2004, jauh sebelum bertemu dengan Pak Dahlan.
  • Selain itu kami juga mempunyai foto-foto bukti pembongkaran yang dilakukan oleh pihak Pak Dahlan dan Kupu2 Malam seperti tertera dihalaman berikut (beserta tanggal dari harian Kompas untuk membuktikan tanggal pembongkaran). Foto-foto tersebut kami ambil pada waktu pengambilan peralatan kami di lokasi Kupu-Kupu Malam pada tanggal 29 Desember 2012.
  • Karena kami tidak mempunyai akses ke kendaraan tersebut dan karena telah terjadinya pembongkaran serta penggantian peralatan dari mobil tersebut, kami dari Tim ElektrikCar menyatakan tidak bertanggung-jawab atas apa yang terjadi saat ini.
  • Kami mendengar dan membaca bahwa penyebab kecelakaan adalah karena adanya rem yang blong. Kami tidak berada di tempat kejadian akan tetapi dari observasi foto-foto sebelum dan setelah pembongkaran ternyata ada penggantian electric vacuum pump (untuk memperoleh tenaga penghisap bagi rem booster) dengan peralatan yang kami tak ketahui performanya.
  • Electric vacuum pump ini sangat penting bagi mobil elektrik untuk menghasilkan daya rem bagi kendaraan secara handal. Alat ini apabila diganti dengan produk lain yang tidak reliable akan mengakibatkan kehilangan daya rem.
  • Dari semua pembongkaran yang dilakukan tanpa seijin dan sepengetahuan kami selama ini, inilah yang paling kami khawatirkan, kehilangan performa kendaraan serta feature safety yang telah dipasang pada kendaraan listrik Tucuxi. Apalagi, pembongkaran ini dilakukan oleh orang2 yang tidak qualified untuk melakukannya.
  • Kami saat ini juga berharap pada masyarakat dan tim evakuasi mobil dimana Tucuxi berada untuk berhati-hati melakukan evakuasi kendaraan. Ada arus listrik bertegangan tinggi pada mobil tersebut yang penanganannya harus dilakukan oleh orang/tim yang berpengalaman. Hal inilah yang perlu diperhatikan saat ini.
          Hormat kami

          a/n Tim ElektrikCar
          Dr. Danet Suryatama dan Ninien Wahyu Lestari

Kedua, Menteri BUMN yang harusnya menjadi panutan masyarakat Indonesia malah memberi contoh buruk, yaitu dengan beberapa hal yang dilakukannya:

Dahlan Iskhan Memasang Nomer Plat Palsu
  • Menggunakan Plat Nomer Kendaraan Palsu.
  • Bila berhasil, Menteri BUMN yang selalu bicara effesiensi malah mengajarkan pada budaya mewah dengan harga mobil 1,5 Miliyar pada mobil listriknya itu kelak. Harga yang tidak realistis terkesan hanya wah-wahan saja, atau mungkin ambisi pribadi dan pencitraan. Mungkin tepatnya kebiasaan mengumbar istilah effesiensi adalah jauh panggang dari api.
  • Mempertontonkan Arogansi (sombong) dan mengajarkan kesombongan kepada masyarakat yang saat ini belum berada dikelas ekonomi sang Menteri BUMN
  • Melakukan uji coba Tucuxi dijalan umum tanpa pengawalan dan membahayakan keselamatan pengendara lainnya. Ini terbukti dengan tertabraknya sebuah kijang oleh Tucuxi sang Menteri BUMN
  • Tindakan ini bukan menaikkan citra, tapi telah menciderai kredibilitas sang Menteri BUMN yang vokal dengan kesederhanaan dan terlihat bersih itu.
Ketiga, Kecelakaan ini adalah teguran dari Tuhan Yang Maha Kuasa, agar introspeksi, seperti pada QS:42: 30, yang arinya:“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” 

Sisi baiknya adalah keberanian untuk memulai melakukan hal baru yang belum terbiasa di Indonesia ini dilakukan oleh Sang Menteri BUMN, meskipun tidak jelas motivasi dan tujuan dari rencana memproduksi mobil Tucuxi yang dibandrol 1,5 miliyar rupiah itu.

Tucuxi yang awalnya bertujuan baik dan mulya itu akhirnya menjadi potret ambisi dan arogansi yang terkuat oleh benturan dinding tebing di Plasoan Magetan. Kacau,  kacau (Korup deh)!


Jakarta Masih Terkorup di Indonesia

Ahok mengatakan Jakarta saat ini Tidak KorupPemprov DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Jokowi dan Ahok memang agak berbeda dan unik, hanya saja terburu-buru bila mengatakan Jakarta saat ini tidak korup dengan masa jabatan yang belum genap 100 hari, seperti ungkapan Wakil Gubernur yang mengatakan Jakarta Korup itu pada tahun yang lalu. Berarti maksudnya di era kepemimpinan kepala daerah DKI Jakarta sebelumnya. 

Di lingkungan pemda DKI Jakarta mungkin masuk akal, bila semasa jabatan kepala daerah DKI Jakarta yang hampir seratus hari, Ahok bisa menyimpulkan Jakarta tidak korup lagi. Bagaimana tidak, diawal-awal Jokowi langsung berembuk dan meminta KPK memantau jajarannya beberapa waktu yang lalu. Pastinya oknum-oknum korup di Pemda pasang kuda-kuda dan lebih ngeri untuk melakukan korupsi. Semua yakin untuk lingkungan Pemprov DKI Jakarta, ruang untuk korupsi bagi mereka yang berjiwa korup jadi menciut saat ini.

Mengecilnya ruang dan kesempatan korupsi di Jakarta bukan hanya disebabkan kepemimpinan baru Pemprov DKI Jakarta. Itu pun berkat dukungan masyarakat yang makin sadar hukum dan para penggerak anti korupsi yang dipelopori KPK membuat celah dan kesempatan korupsi menjadi kecil, apalagi KPK terdapat di kota yang sama di Jakarta ini. Tapi, seperti yang dikutip, bahwa Jakarta masih menjadi kota terkorup di Indoenesia (tv.detik.com)

Tidak bisa Jakarta dikatakan tidak korup pada kepemimpinan  kepala daerah yang baru ini, sebabnya Kota Jakarta adalah Ibukota Negara Republik Indonesia. Didalamnya terdapat kotak-kotak kewenangan, serta otonomi yang tidak terkait dengan Pemprov Kota Jakarta, meskipun berada di area kota Jakarta. Tidak mungkin Pemprov DKI Jakarta masuk ke salah satu departemen yang menjadi kewenangan seorang Menteri, kecuali hanya dilingkungan dinas saja. Apalagi kotak yang memiliki garis komando seperti kepolisian atau TNI, pastinya tidak dalam ruang lingkup wewenang Pemprov DKI Jakarta, kecuali koordianasi. Demikain pula departemen-departemen lainnya seperti Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementrian Agama, serta departemen-departemen lainnya yang berlokasi di DKI Jakarta ini. Artinya, kemungkinan terjadinya korupsi di Jakarta tidak selalu bisa terkontrol oleh Pemprov DKI Jakarta yang baru ini.

Untuk gebrakan-gebrakan dilingkungan yang menjadi otonomi Kepala daerah yang baru, Jokowi dan Ahok pastinya sudah membuat mereka takut dan berpikir ulang untuk melakukan korupsi. Mulai dengan pembenahan sistim kerja, pakaian kerja, disiplin dan kualitas kerja sudah banyak perubahan meski mereka baru menjabat kurang dari 100 hari. 

Jakarta masih jadi kota terkorup lalu lintasnya jelang 100 hari kerja kepala daerah DKI Jakarta, Jokowi dan Ahok, belum terurai dan terselesaikan. Yah, pastinya macet itu korup (corrupt) yang berarti kacau..Artinya Jakarta belum terbebas dari masalah korup untuk lalu lintasnya, makanya beberapa ide seperti ganjil genap digelontorkan dan akan diterapkan dalam waktu dekat ini.

Untuk kependudukan pun, Jakarta masih yang terkorup di Indonesia. Penyebab utamanya tentu oleh urbanisasi akibat daya tarik metropolis kota Jakarta. Sangat luas dampak urbanisasi itu, baik dilihat dari sisi sosial, budaya dan ekonomi. Pelik, bila memikirkan korupnya kependudukan di Jakarta ini. Hal yang wajar, bila Jakarta menjadi kota terpadat di antara kota-kota besar lainnya di Indonesia. Semua hal dan kesempatan yang mereka butuhkan ada di Jakarta yang sarat dengan multi fasilitas dan kesempatan, meskipun itu dikolong jembatan atau bantaran kali.

Korup lainnya adalah banjir yang selalau terjadi di DKI Jakarta ini, meskipun sudah banyak cara untuk mengatasi banjir ini. Untuk masalah yang satu ini bisa dibilang bukan kesalahan kepala daerah yang memimpin. Seyogyanya terjadi akibat perbuatan manusia yang memiliki kebiasaan buruk dan tidak perduli lingkungannya sebagai penyebab utamanya. Melihat kali atau sungai sepertinya gatal, jika tidak buang sampah kedalamnya. Memperluas lahannya menjorok kearah salauran air, sehingga saluran air menjadi lebih sempit atau hal-hal buruk yang umum terjadi dilakukan oleh mereka yang tidak sadar dampaknya kan menimbulkan banjir.

Semangat kerja dan ide kepala daerah baru,  Jokowi dan Ahok memang perlu apresiasi dengan positif, dan bukan terlalu banyak mengatakan "bagus", "keren" atau "hebat", tapi dibibir saja. Budaya unggah ungguh umumnya palsu alias jendol dibelakang. Coba saja lihat berapa kali Ahok marah dalam suatu pertemuan dan tidak ada jawaban atau bantahan, bukannya kalau tidak bersalah dan merasa benar harus memberikan jawaban dan klarifikasi? Kelakuan dan kebiasaan penjilat dipertontonkan, akhirnya tidak ada kontrol untuk keputusan yang belum tentu benar semua itu. Mungkin Ahok akan senang, bila saat dia marah ada yang instruksi atau klarifikasi. Ini juga budaya korup dari bawahan Pemprov DKI Jakarta, asal bapak senang lah.

Untuk kasus korupsi yang berhubungan dengan uang di Pemda DKI Jakarta selama masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru memang belum ada, bukannya tidak ada. Saat ini Pemda DKI Jakarta menjadi neraka bagi mereka yang terbiasa pungut sana pungut sini. Namun, Pemprov DKI Jakarta yang baru juga harus berani menyelidiki kemungkinan-kemungkinan korupsi sebelum masa jabatan mereka berdua, agar tidak ada pelaku baru semasa kepemimpinannya. 

Restorasi korupsi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sangat diperlukan, agar Jakarta lebih maju kedepannya. Disamping korup masalah keuangan, masalah urbanisasi dan lainnya pun perlu restorasi yang serius, karena mereka saling terkait satu sama lain. Jadi, untuk mengatakan Jakarta tidak Korup rasanya kurang tepat dan kesusu (red: terburu-buru) untuk masa jabatan yang belum genap 100 hari.

Jakarta tidak korup sangat tepat bila dikatakan diakhir masa jabatan, apabila terbukti Jakarta memang lebih baik nantinya. Dan korup bukan berarti hanya berhubungan dengan tindakan korupsi (merugikan keuangan negara), tapi korup juga termasuk diberbagai aspek, baik itu ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya (Ipolesosbud).


Pahami Gratifikasi Bisa Cegah Korupsi

Buku Saku Gratifikasi KPK
Kata Gratifikasi bkan hal baru, biasa terdengar dari berita-berita di televisi atau tertulis di surat kabar, tapi apakah semuanya tahu apa itu sebenarnya gratifikasi? Kalau sudah tahu bagus itu, berarti berkurang calon koruptor masa depan.

Nah untuk yang belum tahu ada baiknya mengetahui apa sebenarnya gratifikasi itu, kenapa selalu dikait-kaitkan dengan berita-berita kasus korupsi? Ini penting sekali dimengerti, agar istilah dan tindakan gratifikasi tidak dianggap ringan dan sepele.

Kebiasan pemberian hadiah dan upeti dari jaman kerajaan di nusantara ini sudah mendarah daging, hingga akhirnya mengarah pada hadiah untuk memperoleh suatu keuntungan pribadi yang merugikan negara. Ini yang umum terjadi di Indonesia saat ini, dimana gratifikasi atau suap banyak dilakukan dalam memperoleh suatu jabatan atau pekerjaan. Gratifikasi menjadi kebiasaan buruk yang terus menerus berlanjut akibatnya merugikan orang lain tanpa disadari, bahkan akan merugikan dirinya sendiri bila tercium oleh aparat penegak hukum anti korupsi.

Untuk mencegah tindak korupsi ada baiknya mengetahui apa saja yang termasuk tindak korupsi itu, jangan sampai hal sepele yang berupa hadiah, suatu saat akan membawa pada tindakan yang dikategorikan korupsi.
Kalau kata korupsi mungkin sudah cape kedengaran di telinga dan semua tahu itu, pastinya memaknai perbuatan tercela yang merugikan keuangan negara secara tidak sah oleh individu atau kelompo, tapi tidak jelas apa penyebabnya.

Gratifikasi bahasa mudahnya adalah suap menyuap, seperti penjelasan lengkap dan detail pada buku saku gratifikasi yang dikeluarkan oleh KPK dan tindakan Gratifikasi ini termasuk pada tindakan korupsi menurut UU anti korupsi, seperti penjelasan pada buku saku dibawah ini.



Semoga berguna bagi yang belum memahami arti gratifikasi, sehingga tidak terjebak oleh lingkaran suap menyuap dikemudian hari yang akhirnya menjadi perangkap dan harus mendekam dalam sel tahanan dengan status koruptor. Dengan mengetahui detail gratifikasi, maka kita tidak melakukan tindakan seperti itu meskipun dlam bentuk kecil-kecilan. Gatifkasi akan mengarah pada tindakan korupsi yang merugikan orang lain dan diri sendiri!


Beruntung Penyebab Kecelakaan Anak Seorang Menteri

Ternyata pengemudi pada peristiwa kecelakaan maut di pagi hari awal tahun 2013 yang terjadi di jalan tol jagorawi adalah anak seorang Menteri Perekonomian, tepatnya M. Rasyid Amrullah Rajasa. Dari beberapa media massa cetak atau pun elektronik, pada kecelakaan tersebut menyebabkan 2 korban meninggal dunia dan beberapa orang harus dirawat secara intensif dirumah sakit Polri, Kramat Djati, Jakarta Timur.

Menurut berita di beberapa media massa hari ini, M. Rasyid pelaku penyebab kecelakaan yang kini sudah dipastikan menjadi tersangka, tidak menggunakan narkoba. Seperti kutipan yang diambil dari okezone  "Hasil tes urine berdasarkan Dikkes Polda Metro Jaya, ada lima tes yang dilakukan kokain, ampetamine, metaphetamine, ganja dan heroin, semuanya negatif," kata Rikwanto, kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta. Kenapa sudah tahu ngatuk, masih memaksakan diri membawa kendaraan, apalagi berkecepatan tinggi dijalan tol Jagorawi?

Pagi tanggal 1 Januari 2013 itu adalah hari sial bagi si anak menteri, meskipun dikabarkan tidak mabuk setelah merayakan tahun baru 2013 dibilangan Kemang Jakarta. Hanya karena mengantuk 2 nyawa  melayang dan korban lainnya harus dirawat dirumah sakit. Secara pribadi ikut prihatin dan berbela sungkawa pada keluarga korban. Ini berarti kelalaian yang sangat bodoh bagi seseorang yang memaksakan diri mengendarai dalam keadaan mengantuk.

Mungkin jika pelaku bukan anak seorang menteri negara, kehebohan tidak akan seperti saat ini. Semua media massa, baik media cetak maupun media elektronik menyangkan tragedi kecelakaan ini dengan versi dan gayanya masing-masing. Tidak bisa dibayangkan berapa korban yang akan ditimbulkan jika terjadi dijalan raya umum seperti yang dilakukan Susi Apriyanni beberapa waktu lalu, yang juga membuat heboh dunia lalulintas negeri ini.

Kejadian kecelakaan bus pariwisata di Purwokerta dengan korban mahasiswi Fakultas Kedokteran lebih banyak hanya satu dua hari muncul di televisi, tapi kecelakaan yang ditimbulkan BMW X5 diawal tahun 2013 menjadi lebih menarik untuk dikejar dan diliput beritanya. Bukan main, kecelakaan yang biasa terjadi meski menimbulkan korban bisa menjadi trending topic diawal tahun 2013, karena dia seorang anak menteri yang dikabarkan ngantuk sebagai alasan penyebab kecelakaan.

Berbagai pendapat muncul ketika si anak meteri negara ternyata adalah tersangka tunggal dalam kasus kecelakaan tersebut, seperti yang diungkap oleh pengamat kepolisian dari Universitas Indonesia (UI), Bambang Widodo Umar mengatakan independensi penegak hukum, terutama Polri, akan diuji dalam penanganan kasus ini (sumber: republika.co.id). 

Pendapat lain dari salah satu anggota Komisi III DPR-RI, Eva Kusuma Sundari, mengatakan kasus kecelakaan yang melibatkan anak Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa murni sebagai persoalan pidana. Artinya, sebagai warga negara Indonesia ia harus mendapatkan perlakuan hukum yang sama.

Lalu lanjutnya, Masyarakat, kata Eva, berhadapan dengan kenyataan bahwa memang terjadi kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Sehingga proses pidana harus berjalan terus seperti diamanatkan dalam KUHP pasal 359/360. "Anaknya presiden sekalipun, harusnya tidak ada diskriminasilah. Itu asas dalam penegakkan hukum," kata Eva kepada wartawan, Rabu (2/1).

Penegakan hukum yang sama, menurut politisi dari PDI Perjuangan itu menjadi sangat penting untuk  menguji penghormatan pada asas equality before the law. Meski setiap kasus memiliki keunikan tersendiri, tetap ingatan masyarakat belum hilang. Perihal bagaimana polisi menangani kasus Apriliani dan Novi Amelia. 

Yang terbaik bagi polisi dan Hatta Rajasa adalah menunjukkan standar operation prosedur (SOP) dalam penanganan kasus tersebut. Agar polisi tidak dikecam diskriminatif, dan Hatta Rajasa tidak dituduh melakukan intervensi dalam penegakkan hukum.

Pada kenyataanya, kesigapan polisi dalam pres konferen yang begitu spontan terkesan tidak seperti biasanya dalam menangani kasus-kasus kecelakaan ini, tidak seperti contoh pada kasus Apriyani. Benar atau tidaknya berita yang disadur dari "Keluarga Korban Sempat Merasa Ada yang Ganjil", ada tulisan menggelitik dan sedikit mencibir, yaitu "Kita cuma diberi tau oleh polisi kalau keluarga pelaku minta berdamai saja dengan iming-iming semua biaya rumah sakit bakal dibayarin," kata salah satu keluarga korban. Bukankan ini kebiasaan feodal yang dengan mudahnya menyelesaikan suatu persoalan hanya dengan kata "Duit".

Harusnya si aparat penegak hukum yang menawarkan perdamaian itu ditangkap, karena telah melakukan gratifikasi pada keluarga korban, korupsi lagi, korupsi lagi. Kalau pun sang ayahanda memberikan bantuan, itu hal yang wajar sebagai rasa bela sungkawa dan rasa kemanusiaan, tapi ya jangan ditawarkan begitu seharusnya.

Keluarga korban yang merasa aneh dan bahkan tak sedikit "beberapa diantaranya" langsung menempel keluarga korban yang hendak masuk ke dalam ruang jenazah. Kejadian tersebut membuat sejumlah wartawan kesulitan mendapatkan keterangan dari keluarga jenazah korban. Pertanyaan besar pun sempat muncul di benak ia dan sanak keluarganya lainnya.

Tontonan usang masa lalu, ketika hukum tidak dapat menyentuh mereka para pejabat dijaman itu. Meskipun sang menteri tentu tidak bermaksud melakukannya, tapi jabatan dan kedekatan hubungannya dengan orang no. 1 di Indonesia pastinya membuat ngeri penegak hukum dalam bertindak. Seribu pendapat dan sejuta sorotan masyarakat tidak akan berpengaruh dalam kasus kecelakaan anak seorang menteri yang sangat dekat dengan Orang no.1 di negeri ini.

Kunjungan dan permintaan maaf yang telah diberikan kepada keluarga korban sepatutnya tidak terlalu berlebihan, meskipun keluarga korban tidak lagi mengajukan tuntutan kepada pelaku. Namun hukum tetap hukum dan harus ditegakkan, yang salah harus diadili seadil-adilnya di mata hukum, meski oleh seorang anak Menteri dan orang berpengaruh di negeri ini. 

Janganlah hukum hanya tegas pada orang-orang kecil yang melakukan kesalahan, dan takut pada orang-orang besar berduit tebal dan berpengaruh. Seperti yang terjadi di Magelang, dan beberapa orang kecil yang telah merasakan ketegasan hukum di Indonesia. Beruntunglah Rasyid Amirullah Rajasa menjadi anak seorang pejabat besar, hingga banyak pihak dibuat sibuk, termasuk kesibukan si ayahanda ditengah-tengah tugasnya menjadi Menteri Negara dan Perekonomiain. Meski sudah positif menjadi tersangka tunggal,  perlakuan yang diterimanya berbeda dengan kasus Apriyani waktu itu. Basi lah! Jika alasannya hanya karena mengantuk selepas pulang malam tahun baruan.


Perbaiki Corrupt Duplikat Titel dan Deskripsi

Duplikat meta deskripsi dan titel tag di blogspot
Setelah memperbaiki warning, lalu kubuka lagi penyempurnaan html di webmaster dan ya ampun banyaknya jumlah duplikat disitu. Karena belum mengerti apa itu dan pengaruhnya pad blog, lalu cari lagi dibeberapa situs yang memuat tentang permasalahan duplikat meta tersebut. Ternyata duplikat itu adalah kekacauan alias Corrupt yang paling diharamkan oleh google nih duplicat meta judul dan deskripsi,  

Akhirnya ketemu juga, satu di blog Om Ahmad Khaerul Asmeel dan satunya di blog bule, setelah dibandingkan lumayan sama tujuannya. Hanya saja pada penyelesaian di blog bule disertai dengan perbaikan meta titel. Untuk perbaikan duplikat meta deskripsi aku gunakan info om khaerul dan untuk duplikat titel tag digunakan yang blognya bule.

Untuk melihat blogspot terdapat duplikat meta deskrisi atau titel tag cukup di webmaster tool-nya google di penyempurnaan HTML. Jika tidak ada duplikat meta deskripsi atau titel tag, berarti blognya sehat dan segar bugar, tidak corrupt seperti blog ini. Duplikat meta deskripsi ini mengesankan postingan yang dibuat adalah hasil nyontek, meskipun tulisan itu asli semuanya.

Menurut info buka rahasianya om Azme, adalah seperti dibawah ini untuk mengatasi duplikat meta deskripsi dan meta taf titel yang terjadi di blogspot, yaitu hanya menambahkan kode berwarna merah seperti dibawah ini. Untuk cara memasukan kode tersebut bagi yang sudah pengalaman tidak masalah, nah untuk yang belum tahu atau newbie seperti aku ini pastinya harus masuk ke dasboard blog > template > edit HTML > Centang Template Widget > masukkan kode berwarna merah seperti kode dibawah ini > review > safe dan tutup template widget bila blog terbuka normal dan tunggu sekitar 2 minggu menurut om Khaerul atau cek menggunakan firefox (lihat langsung di linknya bukarahasia untuk penjelasan penggunaan firefoxnya).

<b:if cond='data:blog.url == data:blog.homepageUrl'>
<meta content='Deskripsi'  name='description'/>
<meta content='keyword1 keyword2 keyword3 ...' name='keywords'/>
</b:if>

Versi lain untuk mengatasi duplikat bisa dilihat dari salinan yang diamabil dari bloggerstop seperti dibawah ini, maaf dalam bahasa inggris dan tidak diterjemahkan:


Finally the solution to the problems:
  • First of all, in the template (Blogger-> dashboard -> Layout -> Edit HTML) find (CTRL+F) the code for meta description tag, something like this:
<meta content="GENERAL_DESCRIPTION_HERE" name="description"/>

Now put that tag in an "if" condition, so that it will be displayed ONLY in the HOME PAGE:

<b:if cond='data:blog.url == data:blog.homepageUrl'>
<meta content="GENERAL_DESCRIPTION_HERE" name="description"/>
</b:if>

Replace the text in red, with your blog's description. Now save the template.
  • For the second issue (duplicate titles); in the same page (Layout -> Edit HTML), click on "Expand Widget Templates".
Then find (CTRL+F) this code:

<a expr:href='data:comment.url' title='comment permalink'>
<data:comment.timestamp/>
</a>

Replace the entire code above(red) with this new blue code below:

<b:if cond='data:post.commentPagingRequired'>
<a expr:href='data:comment.url' title='comment permalink'> <data.comment.timestamp/> </a>
<b:else/>
<a expr:href='data:blog.url + &quot;#&quot; + data:comment.anchorName' title='comment permalink'> <data:comment.timestamp/> </a>
</b:if>

That's it. Now within a week or 2 weeks, you may see the difference and improvement brought to your blog by this method ! NOTE: For my own blog it took around 10-15 days to get these errors removed from Google.

Demikian versi yang diperoleh dari bloggerstop, setelah 10-15 hari seperti tulisan diatas mudah-mudah duplicat mete deskripsi dan titel tag tidak terjadi lagi. Pengaruh duplicate sangat tidak bagus menurut mereka-mereka yang ahli dalam bidang SEO dan pastinya berpengaruh dengan Google Pagerank, karena tulisan atau postingan dianggap duplikat, huh...mengesalkan pastinya. Semoga berguna, terima kasih.


Cara Perbaiki Warning Pada Blog Corrupt

message warnig pada pegobtilmalan blogPusing kepala saat lihat blog di webmaster, yah coba-coba periksa blog seperti yang disarankan google. Ternyata ada menarik, beberapa baris tulisan merah bertuliskan "warning" alias peringatan. Tulisannya seperti dibawah ini: 
  • Peringatan: At least one field must be set for Hcard.
  • Peringatan: Missing required field "name (fn)".
  • Peringatan: Page contains property "image_url" which is not part of the schema.
  • Peringatan: Page contains property "blogid" which is not part of the schema.
  • Peringatan: Page contains property "postid" which is not part of the schema.
Karena tidak mengerti, coba-coba cari apa maksudnya dari peringatan tersebut. Heran kenapa tulisan itu bisa muncul, seakan akan tulisan atau postingan tidak mengikuti aturan "schema" apalah itu namanya, ini terutama pada postingan baru, bergambar dan newbie seperti aku ini. Dijamin pasti ada peringatan, jika blog diperiksa pakai webmasternya google. Aku pikir siapa yang korupsi nih, sampai ada peringatan galak berwarna merah.

Pusing, bingung campur tidak mengerti kucoba cari cara kesana-kemari, akhirnya dapet dari blognya bang-jefri cara mengatasinya. Kalau mau lihat blog kourp atau tidak coba periksa di webmaster, pengoptimalan, terus ke sumberdaya lainnya, kemudian masukkan url , terakhir lihat hasilnya ada tulisan "warning" atau tidak. Jika tidak ada yang berwarna merah berarti hebat, blognya lulus dan bagis schema-nya. Pengaruh dari merah memang tak kupahami, tapi pastinya tidak enak dilihat mata tulisan "warning" yang berwarna merah itu. Pastinya peringatan bukan hal menyenangkan dan harus diperbaiki. 

Untuk memperbaiki yang effektif dan effisien, sebaiknya tulisan merah copy dan paste di note pad atau tempat lain supaya tidak bolak balik. Kemudian masukkan juga kode yang diperlukan ketempat yang sama supaya hemat waktu, 

Cara memperbaikinya, sebagai berikut:

Memperbaiki "Warning" 1 dan 2
  • Buka templat > HTML
  • Centang Expand Template Widget
  • Ctrl F
  • Masukkan <b:if cond='data:post.hasJumpLink'> atau <b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><data:post.body/></b:if>
  • Kalau salah satu sudah ketemu letakkan kode berikut ini dibawah salah satu kode tersebut diatas, ganti yang berwarna merah sesuai dengan blog anda (untuk antisipasi kesalahan, sebaiknya cadangkan template sebelumnya)
<div class='vcard' id='hcard- Nama'>
<span class='fn n'>
<span class='given-name'>Posted by: Annur Diana</span>
</span>
</div>
<a class='updated' href='URL BLOG' rel='bookmark'> Titel Blog, </a> Updated at: <abbr class='published' expr:title='data:post.timestampISO8601'><data:post.timestamp/></abbr>
  • preview, apakah blog berjalan dengan semestinya? Bila blog bisa terbuka, berarti sudah benar
  • Save 
Memperbaiki "Warning" 3, 4 dan 5
  • Buka templat > HTML
  • Centang Expand Template Widget
  • Ctrl F
  • Masukkan kode dibawah ini satu per satu dan hapus yang berwarna merah,
<meta expr:content='data:post.thumbnailUrl' itemprop='image_url'/>
<meta expr:content='data:blog.blogId' itemprop='blogId'/>
<meta expr:content='data:post.id' itemprop='postId'/>

  • Review blog, jika bisa terbuka berarti pekerjaan memperbaiki warning 3,4 dan 5 selesa
  • Save dan tutup template. .
Langkah terakhir adalah memeriksa kembali di webmaster, semua tulisan sudah tidak ada lagi. Untuk pengaruhnya aku pun tidak tahu, yang pasti blog sudah tidak ada warning atau corrupt lagi.  Semoga blognya tidak corrupt alias kacau lagi Ini untuk template standar blogger.


SENI JATILAN AWALI ANTI KORUPSI DI 2013

Seni Jatilan jelang tahun baru 2013
Perayaan jelang tahun 2013 dirayakan oleh seluruh dunia dengan segala kegembiraan dan kemeriahan. Berjuta arti dari perayaan jelang datangnya tahun 2013, semua seperti ingin melupakan dan meniggalkan kenangan yang terjadi ditahun 2012 menuju lembaran baru di tahun 2013. Penuh kegembiraan dan kemeriahan, itulah gambaran disetiap kali penutupan tahun dan penyambutan tahun yang baru, kembang api, musik hingga jelang pagi hari.  Perayaan di setiap tahun baru serperti ritual wajib yang dilaksanakan diseluruh dunia, melupakan perbedaan suku, agama dan kemelut yang terjadi di tahun 2012.

Ternyata dari sekian banyak atau mungkin pada umumnya perayaan penutupan tahun dan menyosngsong kedatangan tahun yang baru, terselip perayaan yang tidak biasa terjadi. Terkesan sederhana, mendidik dan bermanfaat bagi semua yang mau mengartikan. Perayaan dengan seni teatrikal Jatilan di Sukoharjo mungkin satu-satunya perayaan jelang tahun 2013 yang sang unik dan realistik, serta mengena sekali dengan kondisi Indonesia saat ini.

Jatilan merupakan tarian tradisional yang penarinya menggunakan kuda kepang dan dilengkapi dengan unsur magis. Tarian ini digelar dengan iringan beberapa macam alat musik gamelan seperti: kendang, saron dan gong. Jatilan ini juga dikenal sebagai salah satu tarian paling tua di Jawa. Sering disebut dengan nama jaran kepang atau jaran. 

Jatilan adalah merupakan drama tari dengan adegan pertempuran sesama prajurit berkuda dengan senjata pedang, dimana tarian ini mengutamakan tema perjuangan prajurit yang gagah perkasa di medan perang dengan menunggang kuda dan bersenjatakan pedang. Namun demikian, masyarakat lebih mengenalnya sebagai sebuah tarian yang identik dengan tarian yang mengandung unsur magis dan kesurupan.

Sejumlah warga, penggiat seni, dan komunitas motor di Sukoharjo memilih menggelar aksi teaterikal dalam merayakan penyambutan tahun 2013. Aksi di awali dengan teaterikal di Jl Veteran. Diceritakan, sejumlah orang membawakan tari kesenian jathilan sebagai simbol rakyat Indonesia yang membudaya, tenteram dan makmur. Tiba- tiba ketentraman tersebut terkoyak dengan datangnya para koruptor yang disimbolkan oleh Leak bertopeng dengan lidah yang menjulur keluar berupa uang.(sumber:Timlo.net)

Leak tersebut merusak tatanan Indonesia yang makmur dan sejahtera. Keadaan rakyat sempat terpuruk. Namun memasuki tahun 2013, rakyat bangkit dengan semangat dan persatuan melawan leak koruptor tersebut. Sehingga tahun 2013 koruptor sudah tidak ada lagi di bumi Indonesia. Rakyat pun semakin sejahtera. Aksi teaterikal ini sangat mewakili harapan seluruh Bangsa Indonesia yang sudah dihancur leburkan oleh mereka-mereka yang melakukan korupsi. Gambaran harapan dengan menabrak kalender 2013, Indonesia bersih dari korupsi, rakyat guyup rukun, makmur dan sejahtera.

Kalau Jatilan saja melarang masuknya koruptor di tahun 2013, gimana kita? Atau semua hanya sekedar Jatilan? Tentunya harapan yang diperankan pada Jatilan warga Sukoharjo pun menjadi harapan semua rakyat Indonesia yang anti korupsi. Semoga Tahun 2013 menjadi lembaran hitam bagi para pelaku  korupsi. Di tahun 2013,  KPK diharapkan dapat menuntaskan beberapa kasus besar, seperti kasus Century, Hambalang dan kasus-kasus korupsi lainnya. 

Satu hal yang ditunggu-tunggu adalah pemberian hukuman kepada koruptor-koruptor yang lebih masuk akal dibanding hukuman-hukuman yang telah diputuskan ditahun-tahun sebelumnya. Ini bisa dilihat dari hukuman yang diputuskan hakim tipikor pada kasus korupsi Angelina Sondakh, sebagai pembuka kasus korupsi di tahun 2013, Bila hukuman sama-dengan tahun lalu, alih-alih melorot dari 12 tahun menjadi 4atau 5 tahun, berarti 2013 tidak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya dalam penegakan hukumnya.


HARUSNYA SANG RAJA BELAJAR DARI GITO ROLLIES

Sang raja dangdutLucunya melihat sang raja dangdut kesana kemari cari dukungan dalam pencalonan dirinya menjadi presiden. Hal itu sah-sah saja dalam dunia politik, tapi jangan lupa diri dan berangan terlalu tinggi hanya karena dukungan sepihak. Apalagi sang raja dangdut itu sangat mengerti agama, mestinya harus istiqomah dengan yang sudah ada dan tidak mencari sensasi pada posisi no. 1 di Indonesia ini.

Menurut beberapa refferensi, gebrakan politk sang raja dangdut yang pernah mampir di PPP dan Golkar (1997) itu tidak begitu cemerlang, hanya sebagai yang duduk diam dan setuju-setuju saja waktu itu di Gedung DPR. Masalah penggemar bolehlah diacungi jempol, karena memang sudah begitu lama berdangdut ria di dunia musik negeri ini. 

Sang rocker rendah hatiCoba bandingkan dengan Gito Rollies yang bernama lengkap Bangun Sugito (almarhum) yang juga punya nama di dunia musik waktu itu, dengan aliran musik keras dan binal. Herannya, Sang legenda musik keras itu benar-benar merunduk bagai padi yang menguning dihari tuanya, sangat luar biasa sang legenda Gito Rollies. Tak ada manggung, tak ada wara wiri dalam dunia politik yang kotor diakhir hidupnya. Beliau hanya berjalan menuju satu tujuan, yaitu menghadap Tuhan Sang Pencipta.

Bukankah sang raja dangdut itu seharusnya lebih dari sang legenda rock Gito Roliies? Dari awal musik sang raja dangdut sangat mengagumkan, seluruhnya berisi dakwah, kenapa harus jadi Presiden? .Harusnya sang raja belajar dari sang rocker yang berbalik 180 derajat, dari gelimang narkoba dan miras ke jalah Ilahi.

Untuk politik pun terkesan kutu loncat, mungkin beliau beranggapan bisa membenahi Golkar saat itu, berdasarkan refferensi saat itu nyatanya tidak ada tuh yang diperbuat sang raja dangdut di Golkar dalam kancah politik waktu itu. Kalau mau tahu kontroversi lengkapnya baca di merdeka.com supaya lebih jelas dan tidak salah duga.

Sangat disayangkan ilmu dan kemampuan yang dimilikinya hanya sekedar mengejar jabatan, nauzubillah! Orang yang mengerti agama Islam secara mendalam pastinya takut dengan jabatan Presiden, bukan malah dikejar dan dicari seperti sang raja dangdut itu. Atau mungkin sebaliknya, sang raja merasa berkewajiban dan berhak pda posisi itu, nasrsis kalo kata anak muda jaman sekarang. Mana ada orang di dunia ini merasa berilmu tinggi, kecuali dijaman pendekar-pendekar sakti di dunia lain.

Sebenarnya jejak dan perjalanan sang raja itu sudah sangat baik dan sempurna, karena selalu mengusung kebaikan dan dakwah, meski diselingi skandal-skandal kecil yang tertangkap di infotainment pada waktu yang lampau. Kenapa malah berbanding terbalik dengan sang rocker Gito Rollies yang mengundang decak kagum diakhir hayatnya, padahal alirannya bagai langit dan bumi. Sang raja mengusung dakwah dalam setiap lagunya, sedangkan sang rocker Indonesia selalu mengusung dengan hentakan lagu keras hingga lupa dengan Tuhan. 

Satu hal lagi yang sangat bertentangan dengan ajaran Islam, yaitu apabila seseorang beriman mengharapkan  sebuah jabatan, apalagi ini jabatan Presiden. Dasarnya apa bisa mengatakan bertentangan? Ini refferensi yang disadur dari Bilakah Indonesia Memiliki Pemimpin Ideal

"Sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan ini kepada seseorang yang memintanya, tidak pula kepada orang yang sangat berambisi untuk mendapatkannya" (HR Muslim).


"Sesungguhnya engkau ini lemah (ketika abu dzar meminta jabatan dijawab demikian oleh Rasulullah), sementara jabatan adalah amanah, di hari kiamat dia akan mendatangkan penyesalan dan kerugian, kecuali bagi mereka yang menunaikannya dengan baik dan melaksanakan apa yang menjadi kewajiban atas dirinya". (HR Muslim).

Kecuali, jika tidak ada lagi kandidat dan tugas kepemimpinan akan jatuh pada orang yang tidak amanah dan akan lebih banyak membawa modhorot daripada manfaat, hal ini sebagaimana ayat ;

HARUSNYA SANG RAJA LEBIH DARI GITO ROLLIES

"Jadikanlah aku bendaharawan negeri (mesir), karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga dan berpengetahuan". (Qs : Yusuf :55)

Dengan catatan bahwa amanah kepemimpinan dilakukan dengan ;


a     - Ikhlas
b     - Amanah.
c     - Memiliki keunggulan dari para kompetitor lainnya.
d     - Menyebabkan terjadinya bencana jika dibiarkan jabatan itu diserahkan kepada orang lain.

Apakah untuk menjadi Presiden itu hanya perlu aspek dukungan, tanpa melihat aspek-aspek lain yang harus dimiliki oleh kandidat calon jabatan Presiden? Jika memang demikian, mungkin bangsa ini tinggal menunggu kehancuran yang kesekian kalinya. Apakah dukungan menjamin Indonesia jadi lebih baik?

Jangan samakan kemenangan Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu dan kemudian tiba-tiba sejajar dengan artis atau aktor Indonesia, itu bukan hanya sekedar popularitas. Jokowi meskipun sekedar menjadi walikota kota Solo, tapi paling tidak memiliki pengalaman pemeritahan yang bahkan sudah menggema ke manca negara.

Jika sang raja berpikir jabatan Presiden itu adalah sebagai kewajibannya, wah..berarti Indonesia sudah tidak ada lagi yang bermutu dan bisa dicalonkan jadi presiden. Bila beranggapan demikian, betapa sombongnya seorang raja itu. 

Lebih baik konsentrasi dan tetap berjalan menggarap lahannya sendiri, dibanding berkhayal terlalu tinggi. bukankan berdakwah dengan lagu juga besar manfaatnya tidak beda dengan sebuah jabatan yang disebut Presiden. Ada apa dengan sang raja dangdut yang bernafsu besar pada jabatan Presiden? Lebih baik berdakwah, dibanding jadi Presiden Raja! Contohlah sang legenda rock Indonesia, Almarhum Gito Roliess yang begitu mengagumkan diakhir hayatnya...Pertimbangkanlah Sang Raja dangdutku!

Apalagi jawaban dari Gus Mus  jelas-jelas tidak mendukung pencalonan sang raja menjadi Presiden, padahal ketika itu malah sang raja sedang berada disana. Ini adalah kejujuran dari seorang ulama yang pintar, alih-alih malah menyebut nama ketua Mahkamah Konstitusi yang didukungnya. Aduh, gimana Indonesia kedepannya, kalau jabatan Presiden itu diburu dan dikejar. Sangat luar biasa bila beranggapan jadi Presiden di negara ini sama dengan konser dangdut, bisa-bisa  rakyatnya bergoyang ria sepanjang masa jabatannya kalau tidak dilengserkan.

Masih banyak yang lebih berkompeten untuk jadi Presiden 2014, dibanding sang raja dangdut. Maaf bukan under estimate, untuk musik memang mumpuni. Namun, untuk mengurus negara yang sangat luas dan serba kompleks ini bukan seperti konser. Beliau-beliau yang pernah menjadi presiden dan memiliki pengalaman manajemen saja belum bisa membebaskan negeri ini dari koruptor-koruptor busuk, gimana sang raja dangdut? Ada-ada saja gebrakan sang raja dangdut Rhoma Irama di tahun 2012 ini.


MUAT ARTIKEL DI VIVALOG, TRAFFIC MEROKET

artikel adat betawi dimuat vivalog
Kata lupa, mungkin itu kata yang sejujurnya untuk berapa banyak artikel yang pernah dimuat ke vivalog, tapi tidak pernah berhasil lolos dan dimuat. Sekian lama setelah mencoba akhirnya lupa dengan Vivalog atau memang karena trauma ditolak terus. Saat itu hanya satu dipikiran ini, yaitu muat berita di vivalog seberat perang melawan korupsi rasanya.

Beberapa hari lalu aku kenal dengan blogger yang selalu mengusung kreatifitas dan nyentrik itu di G+, lalu menyarankan agar memasang kembali iframe Vivalog, tidak putus asa dan terus berjuang untuk muat berita di Vivalog, hitung-hitung seperti melawan korupsi yang tidak ada habisnya di Indonesia. Kalau tidak salah saran itu sudah beberapa hari yang lalu dan baru kemarin kulakukan mencoba dengan perasaan was-was dan pesimis untuk dimuat oleh pihak Vivalog.

Pikir-pikir, ada benarnya juga apa yang disarankannya  itu, kalau mau muat berita di Vivalog itu tidak jauh beda dengan pemberantasan korupsi di Indonesia, meski hanya dalam bentuk tulisan. Perjuangannya hampir serupa dan hasilnya pun beda-beda tipis, bila melihat manfaatnya. Kalau sempat dimuat pastinya kecipratan traffic Vivanews juga, wuih menggiurkan.Berita yang dimuat di Vivalog, tentu traffic kunjungan blog spontan meroket, meski aku kurang begitu paham manfaat traffic waktu itu. Nah, untuk pemberantas korupsi pun sama, bila berhasil Indonesia pastinya bakal lebih maju kedepannya.

Lain waktu kutulis sebuah email ke website blogger tersebut , sebut saja mr.X itu untuk menanyakan perihal cara agar artikel dimuat di Vivalog. Wow..ternyata jawabannya ada diartikelnya dengan isi yang sangat membantu tujuanku, agar bisa dimuat di Vivalog. Awalnya tidak percaya dengan pengakuannya sebagai pendatang baru di dunia blogger seperti yang tertulis pada artikel SEO-nya itu, lantas kubaca dan kuperiksa kebenarannya, dan ternyata memang benar website itu dimulai dari bulan Agustus 2012 peringkat alexanya meroket dan bukan palsu. Lalu kuperiksa lagi seluruh artikel di blog itu, ternyata hampir seluruhnya termuat di Vivalog. Pantas saja jika istilah traffic yang baru dimengerti itu begitu deras di websitenya, apalagi ditambah ke media sosial lainnya, trafficnya bisa luber.

Butuh keseriusan dan strategi dalam memuat berita di Vivalog, tak beda dengan KPK dan anti korupsi lainnya dalam membasmi korupsi di negeri ini. Lihat saja KPK yang satu-satu, dan berhati-hati serta penuh strategi berhasil mengkail koruptor demi koruptor untuk dipenjarakan dan dibuat jera. Rintangan demi rintangan, perlawanan demi perlawanan menghadang dan berhadapan dengan KPK, tapi keseriusan, strategi jitu dan dukungan rakyat membuat KPK tetap kokoh berdiri membersihkan koruptor-koruptor busuk di negeri ini hingga sekarang.

Dari kedua pemikiran itu, maka kemarin kucoba muat berita yang sudah sekian jam publish lebih dahulu dan sepi pengunjung. Ternyata dimuat dalam kurun waktu tidak lama, hanya sekitar 40 menit dari waktu muat. Senengnya berita dimuat di vivalog, jadi lupa ngantuk dan tidur siang. 

Ternyata memang harus terus mencoba dan terus memperbaiki kualitas isi postingan serta pantang menyerah, bila ingin dimuat di Vivalog. Satu lagi kejujuran isi artikel kelihatannya juga faktor penting saat berita diperiksa oleh tim Vivalog. Jangan harap berita copas tanpa sumber refferensi aslinya dimuat di Vivalog, yang asli dan berpiikir saja susah. Selain itu juga perlu strategi agar berita diterima dan dimuat di Vivalog, ya sedikit belajar ala jurnalis agar beritanya selalu fresh dan menarik.

Begitulah liku-liku memuat berita di Vivalog yang mirp dengan pemberantasan korupsi di negeri ini, tidak akan ada habisnya dan tidak akan pernah berhenti sampai "nanti". Semoga berguna asalkan tidak menyerah dan putus asa plus mau belajar dari berita yang telah berkali-kali dimuat di Vivalog. Selamat berjuang muat berita di Viva seperti berjuang untuk membasmi korupsi. Selamat tahun baru Vivanews, semoga makin maju dan sukses di tahun 2013. Terima kasih, Selamat Tahun Baru 2013...semoga semua makin sukses!


WAJIB PAKAI ADAT BETAWI 2013, NASIONALISME ATAU PENCITRAAN?

Jokowi tetapkan aturan pakaian adat betawiGubernur DKI Jokowi lagi-lagi buat aturan unik bagi jajarannya di Pemprov DKI Jakarta, yaitu wajib menggunakan pakaian adat betawi setiap hari Rabu 2013 mendatang. Aturan ini seperti membangunkan budaya Betawi yang hanya populer disetiap perayaan HUT Kota Jakarta saja. Generasi muda yang masih sekolah, terutama di tingkat menengah dan  dasar akan kembali mengenal budaya kota Jakarta yang menjadi tempat kelahirannya, bukan tontonan budaya korupsi membosankan dan kehidupan glamour kota Jakarta. 

Sejujurnya memang kebudayaan Betawi saat ini hanya simbol, bahkan mulai luntur dari kota Jakarta. Andaikan tidak ada Benyamin . S, Bokir, Mpok Ati, Mandra dan segelintir artis betawi, rasanya Kota Jakarta ini hanya dikenal sebagai kota Metropolis seperti di sinetron-sinetron atau di film-film hollywood.

Aturan ini memberi pembelajaran yang sangat mendidik bagi generasi muda, lain dari itu aturan wajib baju adat Betawi yang akan dimulai setiap hari Rabu pada Januari 2013 adalah contoh rasa nasioalisme seorang pimpinan yang nota bene.bersuku asli jawa. Ini adalah pesan nasionalme yang dipertontonkan Jokowi, agar suatu saat kelak para generasi muda memiliki rasa dan karsa, serta menghargai dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

Secara ekonomi pun aturan wajib ini sangat positif, dengan wajib baju adat tentunya akan membangkitkan industri-industri pakaian adat Betawi, yang pastinya tidak dikelola oleh multi industri yang besar-besar itu melainkan industri-industri kecil atau rumahan.Dimana saat ini, hanya adik-adik di TK-TK atau SD lah yang kadang menggunakan baju adat Betawi disaat karnaval pada hari-hari bersejarah, seperti hari Kartini atau saat HUT Kota Jakarta

Pesan dari aturan wajib mengenakan pakaian adat Betawi adalah pesan kesederhanaan yang memang begitu adanya kehidupan orang-orang betawi jaman itu, bukan seperti sekarang yang serba kapitalis dan memaksakan diri serta bergaya metropolis dadakan yang ujung-ujungnya korupsi. Ini adalah pesan seorang Jokowi kepada warga Jakarta untuk tetap sederhana dan tidak memaksakan diri. 

Hal yang belum pernah dilakukan oleh pimpinan-pimpinan terdahulu, kecuali jargon-jargon basi yang akhirnya nol besar, seperti "katakan tidak untuk korupsi". Lambat laun, generasi muda mendatang akan semakin mengenal dan menghargai budaya daerahnya, yaitu betawi yang penuh dengan kesederhanaan dan kesahajaan seperti Bang Benyamin atau Bang Mandra yang ceplas ceplos.

Mungkin untuk sebagian yang kurang cocok dengan Jokowi, aturan wajib menggunakan pakaian adat Betawi adalah pencintraan. Anggapan tersebut wajar-wajar saja, tapi perlu sedikit introspeksi dan melihat bagaimana negara saat ini dibanding jaman-jaman perjuangan dahulunya. Menurut sejarah, saat itu tidak ada perbedaan, yang ada hanya satu tujuan, yaitu kemerdekaan Republik Indonesia. Bhineka Tunggal Ika masih begitu nyata bagi mereka yang telah berjuang untuk kemerdekaan negara ini.

Mereka berbaur menjadi satu dari berbagai budaya, seperti halnya di Jakarta ini yang multi etnis. Lihatlah mereka yang selalu memandang kedepan, akhirnya mereka korupsi untuk mengejar sebuah mobil ferrari yang sebenarnya belum mampu. Intinya, pencitraan atau tidak, aturan wajib mengenakan busana adat Betawi adalah langkah positif untuk melihat dan memalingkan mata pada budaya asli yang sarat dengan nuansa kesederhanaan bagi warga DKI pada khususnya, dan ini adalah tontonan nasionalisme seorang pimpinan ideal untuk pimpinan-pimpinan lainnya. Bangsa yang bijak adalah bangsa yang mengenal budayanya, bukan bangsa yang mengadopsi budaya nyeleneh dan tidak jelas itu.

Dari pada berpikir negatif, lebih baik ambil posiitf dari aturan wajib pakaian adat betawi di tahun 2013. Lebih banyak manfaatnya dari pada hal buruknya, karena bila dipikirkan masak-masak dan mencerna dari sisi manapun aturan ini banyak mengandung makna dan inilah yang ditunggu-tunggu oleh kami generasi muda.Terima kasih untuk Bapak Nahrowi Ramli yang telah memberikan masukan, agar baju betawi menjadi satu kewajiban yang harus dikenakan oleh jajaran Pemprov DKI jakarta di Januari 2013 yang akan datang ini.