RAHASIA AMPLOP KEBERSAMAAN 1

Pertemuan-pertemuan antara pejabat kepala Sekolah Menengah Atas di salah satu sudut kota Jakarta dengan beberapa jajarannya, meskipun kadangkala hingga menguras tenaga dan pikiran menjelang dimulainya tahun ajaran baru, tahun ajaran 2008/2009. Dalam pikiran dan tujuan Nelun yang Kepala Sekolah itu, tentu sangat menginginkan kemajuan-kemajuan dalam berbagai aspek, selama ia menjadi pimpinan di sekolah tersebut.

Untuk mencapai tujuan mulia Nelun, tentu harus didukung oleh beberapa hal. Staf pengajar yang langsung dibawah komando Nelun, Komite Sekolah sebagai mitra, dan Diknas di wilayah sekolah berada adalah merupakan rekan dan pendukung suksesi Nelun. Staf pengajar diwakili oleh para wakil kepala sekolah tentunya, yaitu: Bp. Musyatro, Bp. Irkatro, dan Bp. Supatro, sedangkan satu lagi wakil kepala sekolah kurang begitu bisa bekerja sama. Komite yang kebetulan diketuai oleh Bp. Sunakatro bias diajak bekerja sama dan selalu kompak dengan Nelun sang Kepala Sekolah. Sedangkan pihak Diknas mungkin tidak bisa disebutkan satu persatu, yang pasti pimpinan Diknas wilayah dan jajaran dibawahnya selalu mendukung ide-ide yang sangat kreatif dan saling menguntungkan.

Menjelang tahun ajaran baru 2008/2009 yang akan dimulai beberapa hari lagi, Nelun mengundang para wakilnya, ketua komite dan beberapa staf Diknas wilayah. Pertemuan ini bisa dibilang untuk yang kesekian kali dan biasa dilakukan diawal-awal menjelang tahun ajaran baru dimulai. Waktu pertemuan bisa dilakukan saat waktu makan siang atau bahkan saat makan malam. Namun sebelum pertemuan tersebut, Nelun bersama para staf wakilnya mengadakan pembicaraan terlebih dahulu, guna mempersiapkan bahan yang akan disampaikan pada pertemuan nantinya.

”Assalammualaikum Warahmatullohi Wabarokatuh bapak-bapak, apa kabar pak Musyatro, pak Irkatro dan pak Supatro ,” basa-basi Nelun.

“Wa’alaikum Salam Warahmatullahiwabarokatuh, baik,  “ serempak bapak-bapak yang hadir membalas.

“Bagaimana bapak-bapak, apakah semua ide dan hal-hal yang akan dilakukan pada tahun ajaran baru sudah dipersiapkan?” tanya Nelun kepada para wakilnya.

“Alhamdulillah beberapa hal telah kami persiapkan, tentu sesuai dengan bidang yang berada dibawah kami masing-masing bu,” jawab Musyatro sebagai wakil kepala sekolah yang paling senior, paling dekat dengan Nelun dan niscaya bisa dipercaya karena membawahi bidang agama.

“Oke, kalo begitu saya ingin tahu satu persatu dari bapak-bapak, Insya Allah jika baik dan menguntungkan pasti saya dukung,” ujar Nelun sambil melihat-lihat lembaran-lembaran atau bisa dikatakan proposal khusus dari para wakil ke kepala sekolah dan tidak dipublikasikan.

Belum lagi para wakil bicara, Nelun menyela sambil tersenyum, “ begini bapak-bapak, saya suka dengan kejujuran dan keterbukaan, hingga tidak akan terjadi salah paham dikemudian hari.”

“Setuju bu, saya sangat sepaham dengan pendapat ibu,” ujar Musyatro spontan.

“Bu, sekolah kitakan saat ini menyandang grade A plus, jadi untuk mempertahankan dan Insya Allah target menjadi Sekolah Standar Nasional bisa diraih. Untuk itu, rasanya perlu pengembangan disana sini dalam menunjang proses belajar mengajar,” ujar Musyatro sebagai wakil kepala sekolah yang dituakan mengawali pembicaran yang agak serius, sambil melihat ke pak Supatro dan Irkatro dengan senyum khasnya.

“Selanjutnya bagaimana ?” tanya Nelun dengan tidak sabar.

Dengan membuka-buka lembaran yang dipegang, pak Musyatro berkata, “begini bu, untuk mendukung dan menunjang keberhasilan dari tujuan tersebut tentu kita perlu biaya.” Kemudian memperlihatkan beberapa rincian ala Musyatro diperlihatkan kepada Nelun, lalu berkata lagi sambil memegang secangkir kopi manis yang dihidangkan, “ tahun ajaran baru ini kita menerima 320 siswa/siswi dengan standar Nilai Ebtanas Murni sebagai nilai masuk sekolah kita cukup baik,“

“Maksudnya pak? “ tanya Nelun pura-pura tidak mengerti, agar pak Musyatro lebih bersemangat dalam menerangkan rencananya.  (baca selanjutnya di bagian 2)



Recommended Posts :

0 komentar:

Posting Komentar - Back to Content

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))