Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ternyata menyukai pemberitaan mengenai gosip artis. Selain itu, wakil rakyat tersebut juga mempunyai kegemaran membaca informasi olah raga, selain berita tentang politik.
"Untuk kategori tabloid, sebanyak 10 persen anggota dewan kita lebih suka membaca media gosip artis. Itu urutan kedua di bawah olahraga dengan 12 persen," ujar Group Head Uvolution Indonesia, Andi Syafrani.
Temuan tersebut disampaikan Andi pada diskusi hasil riset 'Pola Komunikasi dan Social Network Politisi Senayan', di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Minggu (6/3/2011).
Secara metodologi, riset tersebut mengambil sampel 53 responden dari total 560 anggota DPR. Mereka diwawancarai terkait pembacaan berita di beberapa media cetak nasional.
"Menggunakan metode quota sampling. Peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan 53 anggota dewan. Kami menentukan responden secara proporsional sesuai jumlah kursi masing-masing fraksi," ujar Andi mengenai metodologi penelitian.
Selain itu, dari hasil riset diketahui bahwa anggota dewan menyukai hubungan dengan jurnalis secara tatap muka langsung, mengirim e-mail, melayani permintaan berita, makan bersama dan diskusi tukar pikiran.
"Sedangkan untuk melakukan wawancara dengan narasumber anggota DPR, wartawan lebih banyak melakukan wawancara spontan (door-stop) sebanyak 26,2 persen ," jelasnya.
Untuk melayani permintaan wartawan dalam hal pemberitaan, anggota dewan menerapkan cara bertemu langsung dengan melakukan janji terlebih dahulu sebanyak 24,6 persen dan melalui telepon 22,3 persen.
"Untuk kategori tabloid, sebanyak 10 persen anggota dewan kita lebih suka membaca media gosip artis. Itu urutan kedua di bawah olahraga dengan 12 persen," ujar Group Head Uvolution Indonesia, Andi Syafrani.
Temuan tersebut disampaikan Andi pada diskusi hasil riset 'Pola Komunikasi dan Social Network Politisi Senayan', di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Minggu (6/3/2011).
Secara metodologi, riset tersebut mengambil sampel 53 responden dari total 560 anggota DPR. Mereka diwawancarai terkait pembacaan berita di beberapa media cetak nasional.
"Menggunakan metode quota sampling. Peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan 53 anggota dewan. Kami menentukan responden secara proporsional sesuai jumlah kursi masing-masing fraksi," ujar Andi mengenai metodologi penelitian.
Selain itu, dari hasil riset diketahui bahwa anggota dewan menyukai hubungan dengan jurnalis secara tatap muka langsung, mengirim e-mail, melayani permintaan berita, makan bersama dan diskusi tukar pikiran.
"Sedangkan untuk melakukan wawancara dengan narasumber anggota DPR, wartawan lebih banyak melakukan wawancara spontan (door-stop) sebanyak 26,2 persen ," jelasnya.
Untuk melayani permintaan wartawan dalam hal pemberitaan, anggota dewan menerapkan cara bertemu langsung dengan melakukan janji terlebih dahulu sebanyak 24,6 persen dan melalui telepon 22,3 persen.
0 komentar:
Posting Komentar - Back to Content