Pelatikan walikota yang unik dan luar biasa oleh Gubernur DKI Jakarta, Jokowi hari Kamis, 20 Desember 2012 kemarin. Ini bukan sekedar unik dan luar biasa, tapi sarat makna yang dipertontonkan oleh sang gubernur DKI Jakarta. Mungkin ada sebagian yang berpendapat, bahwa pelantikan itu adalah sensasi yang dibuat-buat.
Prosesi pelantikan H.R. Krisdianto yang menjadi wlaikota Jakarta Timur perlu dipandang positif, karena memang belum pernah terjadi sebelumnya atau tidak terpikirkan oleh mereka untuk mau dekat dan berdiri diatas sampah. Hari Kamis kemarin adalah kehormatan bagi tempat yang sampah yang mendapat perhatian banyak orang, karena saat itu banyak orang besar yang takut dengan bau dan kotornya sampah berkumpul menjadi satu menahan nafas tanpa menutup hidungnya.
Sadar tidak sadar, mereka diberi pelajaran oleh Jokowi untuk sedikit berpikir saat itu. Mereka terbiasa ber AC dan tidak pernah tahu bau busuk sampah, walaupun ada sebagian si koruptor-koruptor maha busuk. Inilah cara yang tepat untuk mencocok hidung-hidung mereka yang terbiasa parlente dan mewah dikalangan pejabat, seraya berkata, "lihat ini, pikirkanlah!."
Berbicara sampah tentu bicara tentang material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses, tentunya ragam, warna dan aromanya berkumpul menjadi satu mengeluarkan aroma kas, tergantung sampah apa yang paling menonjol saja itu. Bagaimana dengan sampah masyarakat, yaitu orang-orang yang dianggap tidak berguna bagi masyarakat. Kejadian ini adalah metoda cerdik Jokowi diperuntukan bagi mereka yang sudah berbau sampah dalam kehidupan sehari-harinya, meskipun mereka itu pejabat yang hidup bermewah-mewahan.
Pelantikan walikota diatas sampah juga merupakan tamparan bagi para pemimpim di negeri ini yang terbiasa wah, sok petinggi dan maunya dihormati itu. Dijamin, peristiwa pelantikan itu adalah mimpi buruk yang tersembunyi bagi mereka si sampah-sampah berdasi. Mereka mengangguk tersenyum dan bertepuk tangan karena takut kehilangan sesuatu yang biasa mereka nikmati.
Mudah-mudahan peristiwa pelantikan Walikota Jakarta Timur mennjadi awal bagi Negeri ini memiliki pemimpin-pemimpin yang terbiasa mencium bau dan memaknai sampah secara luas. Selain itu juga, terutama bagi mereka-mereka yang terbiasa menyampahkan diri sebagai koruptor, pelantikan walikota di tempat sampah adalah ejekan dan sindiran pedas dari Jokowi. Bohong jika Jokowi tidak tahu bahwa di Jakarta ini pimpinannya tidak berbau sampah.
Semoga tempat sampah tersebut menjadi legenda hidup dan bermanfaat bagi calon pemimpin-pemimpin selanjutnya. Bahkan, peristiwa pelantikan tersebut seyogyanya menjadi pemegang rekor tingkat dunia, yaitu pelantikan pejabat setingkat Walikota di atas tempat sampah. Kesan terakhir, sandiwara atau tidak, peristiwa itu menunjukkan jika Pemprov DKI Jakarta sedang bersih-bersih dari sampah-sampah manusia berbau busuk.
0 komentar:
Posting Komentar - Back to Content