Dua teman saya memberi jawaban yang sama ketika saya menanyakan pertanyaan: “Ada rekomendasi hotel murah dan nyaman di Jakarta?”, mereka kompak menyebutkan “Smart Hotel” dalam jawaban mereka. Alasannya pun beragam “Lokasinya strategis, dekat dengan Grand Indonesia.”, “Harganya murah, cuma tiga ratus ribuan per malam, full service.”, hingga “Makanannya enak, ada Sizzler pula.”. Dan berangkat dari rasa penasaran dan ingin tahu yang membesar dan mengeras, maka suatu hari saya memutuskan menginap di sana.
Smart Hotel, Jakarta.
“Ada kamar, Mas?”
“Ada Pak, yang ga ada jodoh di sini.”
“Mas, please deh. Saya tahu saya butuh jodoh, tapi ga nista-nista banget kok!”
“Iya Pak, maaf. Ini yang ada beberapa kamar, yang paling murah harganya Rp. 455.000,-”
“Wah, ga ada yang lebih murah lagi Mas?”
“Ini weekend soalnya, jadi kamar penuh. Yang lebih mahal banyak, Pak.”
“Okelah, kamar berapa Mas?”
“Kamar 713.”
***
Kamar Tidur
Ruangan kamar yang saya tempati nampak tak begitu lega, dengan ukuran yang hanya sekitar 3×3 meter. Dua botol Aqua kemasan kaca terletak rapi di meja, beserta remote AC dan remote TV. Handuk terlipat rapi di kasur bersama dengan sepasang bantal yang kelihatannya empuk, di depan lemari pakaian yang sangat minimalis. Secara keseluruhan, kamar tersebut cukup nyaman walaupun minus sandal hotel yang sering dijadikan oleh-oleh khas penduduk Indonesia.
Setelah meletakkan beberapa barang bawaan, saya pun meninggalkan hotel karena ada beberapa keperluan.
Not so spacious room
Kamar Mandi
Saya tiba kembali di hotel pukul dua pagi hari berikutnya, dan mendapati kamar yang masih perawan. Kasur yang empuk seakan memanggil saya untuk segera menyetubuhinya. “Sini, Om!” Ucapnya, sambil menurunkan selimut sehingga memperlihatkan sedikit tubuhnya yang molek. Tapi iman saya yang kuat mengatakan, bahwa saya kotor. Dan saya harus mandi terlebih dahulu.
Saya membuka pintu kamar mandi, menatap tubuh indah saya di cermin, lalu mulai menggosok gigi di washtafel. Air keran saya nyalakan sembari saya memasukkan sesuatu yang berbulu ke dalam mulut, namanya sikat gigi. Setelah mulut berbusa, saya mematikan keran dan ASTAGA! Air menggenang di washtafel, padahal lubang pembuangan telah dibuka sebesar pintu maaf ketika lebaran. “Wah, bisa main bebek-bebekan nih.”
Setelah selesai urusan oral, saya pun menuju shower untuk mandi. Tubuh berkeringat saya terasa menggigil, setelah terkena angin malam sebelumnya. Batin saya meronta “Saya ingin mandi air hangat!”. Tak sabar, saya segera menyalakan keran ke kiri, ke arah titik berwarna merah, mencari kehangatan.
Detik pertama, air dingin mengucur deras ke muka saya.
Detik kelima, saya mengencangkan volume air, supaya makin deras.
Detik ketujuh belas, air dingin semakin deras, tubuh polos saya menggigil.
Detik keseratus empat puluh empat, saya mematikan shower dan meraih handuk secepatnya untuk menghangatkan tubuh layaknya orang Jepang, tubuh saya gemetar.
Sial! Air panasnya tak bekerja. Namun saat itu pikiran positif saya berkata “Wah, mungkin malam hari airnya dibatasi, jadi keran air panasnya tak berfungsi.” Saya yang terlalu capek, akhirnya memutuskan untuk terlelap di balik selimut yang nampak hangat.
…
Pagi menyapa, saya bangun bersama sesuatu dalam celana. Duduk sejenak sebelum memutuskan ke kamar mandi, untuk menuntaskan hasrat. Buang Air Besar. Sepuluh menit menampilkan wajah marah saya di atas kloset, saya pun merasa lega. Kemudian saya pun menyalakan washer pada kloset, menunggu, DAMN! Semprotan airnya tidak berfungsi. Saya putar-putar tombolnya, berharap akan berfungsi setelah itu. Namun hasilnya nihil, tak ada air yang membelai lembut pantat saya. Sedih, saya mengambil tissue di sana. Hiks.
Menit berikutnya, saya menyalakan shower sambil berharap air panas akan menyembur deras. Namun harapan, tinggal harapan. Air panas tak juga mengalir, fix sepertinya ada yang salah dengan kamar mandi di hotel ini.
Shower rusak, washer rusak, washtafel menggenang.
Restoran
Dengan perasaan kecewa, saya turun menggunakan lift ke restoran yang terletak di lantai dua. Menariknya, restoran ini dikelola oleh Sizzler, yang cukup terkenal dengan Steak dan Saladnya. Makanan yang tersedia cukup beragam, mulai dari nasi, pasta, toast, dan buah-buahan. Rasanya tak mengecewakan, namun masih belum cukup mengobati kekecewaan saya akan kualitas kamar mandi hotel ini.
***
Pukul sepuluh keesokan harinya, saya memutuskan untuk check out dari hotel-yang-kata-orang-keren-tapi-ternyata-kamar-mandinya-bikin-orang-ga-jadi-keren ini.
“Mau check out, Pak?”
“Iya Mbak, sekalian mau komplen.”
“Wah, kenapa Pak? Saya kurang cakep? Make upnya ketebelan?”
“Bukan Mbak, tentang kamar mandinya. Showernya ga panas.”
“Mungkin Bapak belum muter kerannya ke arah kiri, Pak.”
“Udah Mbak, udah kiri banget malah. Terus washer ga jalan, dan washtafel mampet. Untuk ukuran harga yang hampir lima ratus ribu, ini sih kelewatan Mbak.”
“Wah, maaf ya Pak.”
“Lalu kalau saya komplen gini, cuma ada permintaan maaf? Ga ada compliment apapun?”
“Iya Pak, saat ini cuma bisa minta maaf. Sama nanti akan kami cek kamarnya dan dibetulkan. Oiya, kamar nomor berapa, Pak?”
“Nomor 713, kalau managernya ada? Saya mau komplen.”
“Wah, managernya ga ada Pak. Masuk malam.”
WTF, they don’t even have manager on duty in the morning.
“OKE, KALAU MAU KOMPLEN GIMANA?”
“Ya udah, Bapak isi saja formulir keluhan ini dan nanti akan saya sampaikan ke manager.”
Resepsionis yang make-up dan cantiknya pas tersebut menyerahkan selembar formulir, dan saya pun menatap tulisan yang ada di situ. Bahasa Inggris. Selain identitas dan data-data singkat, saya pun menuliskan secarik keluhan singkat di kertas itu: “The shower didn’t work, and the washer also. And hey, I can make a dam on your washtafel ^_^”
***
Simpulan
Jika kamu tidak merasa tergesa harus mendapatkan hotel, dan tidak butuh lokasi yang strategis maka kamu bisa mempertimbangkan untuk mencari hotel lain selain hotel ini dengan harga yang hampir sama. If you think that you are smart enough, think again if you want to stay at Smart Hotel. Nilai: 6 backpack dari 10 backpack.
***
For your information, Smart Hotel is located at:
Gd Sizzler Jl. Tanjung Karang No.2 Thamrin Jakarta Pusat
Telp (021) 390 0000, (021) 390 3636, (021) 390 3737
Fax (021) 390 6633
(Photos here, are taken from their website)
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !
0 komentar:
Posting Komentar - Back to Content