TopikTerupdate - Di Museum Fort East Martello, Florida terpajang sebuah boneka berseragam kelasi Angkatan Laut Amerika awal abad 20 sambil memangku anjing. Robert The Doll, demikian nama boneka ini. Kisah misteri berbalut urband legend menyelimuti keberadaannya, hingga akhirnya harus ditempatkan dalam sebuah museum.
Barbara Weibel
Boneka ini dulu milik seorang pelukis dan penulis Key West, Robert Eugene Otto. Sekitar awal tahun di abad 20 (terdapat banyak pendapat, ada yang menyebut 1896, ada pula 1903 dan 1906) -- di saat Eugene masih kecil, ia diberi hadiah boneka oleh salah seorang pelayan kulit hitam yang sangat senang pada keluarga Otto.
Saking senangnya, Eugene segera menamakan bonekanya Robert. Namun, mulai banyak kejadian aneh dalam keluarga itu. Mulai terdengar suara tawa asing, berbagai kekacauan dan kerusakan, sampai laporan para tetangga yang melihat penampakan mengerikan Robert. Yang paling parah, Robert sepertinya memperbudak Eugene hingga bocah tersebut shock dan ketakutan.
Orang tua Eugene mengatakan mereka sering mendengar anaknya berbicara dengan boneka itu dan bahwa boneka itu tampak berbicara kembali. Meskipun pada awalnya mereka menganggap bahwa Eugene itu hanya menjawab dirinya sendiri dengan suara berubah, mereka kemudian percaya bahwa boneka itu sebenarnya berbicara.
Tetangga mengaku melihat boneka itu bergerak dari jendela ke jendela ketika keluarga itu keluar. Keluarga Otto bersumpah bahwa kadang-kadang boneka itu akan memancarkan tawa menakutkan dan bahwa mereka melihat sekilas berjalan dari kamar ke kamar.
Di malam hari Eugene akan berteriak, dan ketika orang tuanya berlari ke kamar, mereka akan menemukan furnitur terguling dan Eugene di tempat tidur, terlihat sangat takut, memberitahu mereka bahwa "Robert telah berhasil!".
Hingga Eugene dewasa, menjadi seniman, dan akhirnya meninggal pada tahun 1974, boneka itu tertinggal di loteng sampai rumah itu dibeli lagi. Keluarga baru termasuk seorang gadis berusia sepuluh tahun, yang menjadi pemilik baru Robert. Tak lama sebelum gadis itu mulai berteriak di malam hari, mengklaim bahwa Robert pindah sekitar ruangan dan bahkan berusaha untuk menyerangnya berkali-kali.
Akhirnya boneka Robert dipindahkan menjadi koleksi Fort East Martello Museum. Kabarnya, kejadian mengerikan itu terus berlanjut sampai museum tempat tinggal Robert sekarang. Termasuk kisah yang beredar agar tak sembarangan mengambil foto Robert, atau ia akan marah.
Dalam etalase tempat Robert dipajang, berserak surat dari beberapa pengunjung yang merasakan seramnya Robert. Salah satu isi suratnya seperti ini:
Sejak kunjungan kami ke museum, kami banyak dirundung kemalangan.
Saya mengalami sakit gigi yang awalnya jarang terjadi. Dua hari kemudian, angin topan menyerang dan kami harus dievakuasi dari pulau tempat kami berlibur. Adik ipar saya juga terkena masalah pada kesehatannya.
Ipar saya ini tinggal di Clearwater. Setelah banyak masalah yang kami alami selama liburan, akhirnya ia kembali ke rumah... hanya untuk mengalami kejadian harus dievakuasi lagi dari rumahnya. Ia membawa dua kucingnya menuju rumah orang tuanya di Winter Haven dan berakhir buruk karena diserang badai lagi. Keluarga tersebut mengalami dua hari tanpa listrik.
Saat saya tiba di Miami untuk pulang ke Indianapolis, pesawat yang kami tumpangi rusak. Hari berikutnya, saat tiba di Indiana, saya pergi ke dokter gigi. Ternyata gigi ini sudah bengkak hingga harus dirawat hingga akarnya.
Semalam kami megalami badai petir. Rumah kami dihantam kilat - tidak cuma sekali, tapi DUA KALI! Kami mencabut semua aliran listrik, tapi terlambat. 3 pesawat TV rusak berikut cakram satelit (parabola).
Tolong sampaikan ke Robert kalau kami tak bermaksud membuatnya marah dan kami mohon maaf bila kami telah melakukannya. Fotonya tidak mendatangkan kebaikan, walau terlihat ia duduk manis untuk saya. Maukah ia mengambilnya kembali?
Cindy Lye.
Entah, apakah surat ini benar terjadi. Barbara Weibel, blogger yang juga mengambil foto Robert dan menceritakan isi surat di atas tak melaporkan bencana seperti yang dialami Cindy Lye. Saya mengalami sakit gigi yang awalnya jarang terjadi. Dua hari kemudian, angin topan menyerang dan kami harus dievakuasi dari pulau tempat kami berlibur. Adik ipar saya juga terkena masalah pada kesehatannya.
Ipar saya ini tinggal di Clearwater. Setelah banyak masalah yang kami alami selama liburan, akhirnya ia kembali ke rumah... hanya untuk mengalami kejadian harus dievakuasi lagi dari rumahnya. Ia membawa dua kucingnya menuju rumah orang tuanya di Winter Haven dan berakhir buruk karena diserang badai lagi. Keluarga tersebut mengalami dua hari tanpa listrik.
Saat saya tiba di Miami untuk pulang ke Indianapolis, pesawat yang kami tumpangi rusak. Hari berikutnya, saat tiba di Indiana, saya pergi ke dokter gigi. Ternyata gigi ini sudah bengkak hingga harus dirawat hingga akarnya.
Semalam kami megalami badai petir. Rumah kami dihantam kilat - tidak cuma sekali, tapi DUA KALI! Kami mencabut semua aliran listrik, tapi terlambat. 3 pesawat TV rusak berikut cakram satelit (parabola).
Tolong sampaikan ke Robert kalau kami tak bermaksud membuatnya marah dan kami mohon maaf bila kami telah melakukannya. Fotonya tidak mendatangkan kebaikan, walau terlihat ia duduk manis untuk saya. Maukah ia mengambilnya kembali?
Cindy Lye.
Atau mungkinkah Barbara lebih berhati-hati agar Robert tak marah. Ia sempat melihat seekor kucing yang melintas di dalam museum. Begitu menatap etalase tempat Robert dipajang, kucing itu terlihat takut dan menjauh, tak berani mendekati sang boneka pelaut terkutuk.
0 komentar:
Posting Komentar - Back to Content