Mungkin berandai-andai KPK sekuat tyson dan selincah Messy hanyalah sekedar harapan, tapi paling tidak masih terbetik dalam benak ada secuil harapan terbentang dimasa datang. KPK yang memulai kiprahnya di tahun 2003 hingga kini layaknya sang petinju si raja KO setapak demi setapak meraih kejayaan, mengkanvaskan musuh-musuh disaat dia matang dan dewasa dalam bertinju.
Dihitung dari awal hingga kini, memang KPK mengalami kemajuan pesat dalam pembasmian korupsi di negara ini, meski terjangan badai si gurita memukul kekiri dan kekanan. Kelincahan KPK bagai Messi mampu menghindari dan menghadapi tackling-tackling lawan dan teman si koruptor, lari, melompat dan menerjang garang, kemudian memukul KO si koruptor di meja hijau hingga bertekuk lutut tanpa ampun.
Andai KPK tak sekuat Tyson, pastinya sudah habis sebelum berhasil bertarung dengan lawan koruptor-koruptor kelas gurita raksasa seperti sekarang ini. Biarlah bagai cecak, asalkan selincah Messi dan didukung oleh rakyat yang sudah merasa sumpek melihat mereka-mereka yang menggurita di negeri kaya tapi sengsara ini.
Satu per satu meski hanya lengan gurita yang berhasil dijerat telah membuktikan, bahwa KPK tidak boleh dipandang sebelah mata dan semakin kuat dari hari ke hari. Mungkin lengan hanya sekedar lawan tanding sebelum KPK berhadapan dengan si gurita aslinya, si koruptor kakap yang berbau busuk. Satu nama terjerat lima nama tersangkut, itulah yang terjadi saat ini dan yang berhasil dikanvaskan oleh KPK.
Lihatlah mereka yang kini bersembunyi dibalik tameng kebesaran, terjungkal juga akhirnya oleh pukulan KPK. Meski mereka berlari cepat diblaik kata "tidak", berkat kelincahannya KPK berhasil mengejar dan membuktikannya. Layaknya Messi, KPK saat ini bukan lawan yang mudah untuk dijatuhkan.saat membawa si lengan atau guritanya ke dalam jeraji besi.
KPK tinggal menunggu waktu, Indonesia sebentar lagi akan bersih dari gurita koruptor. Pemerintahan SBY yang demokratis adalah sasana latihan paling berpengaruh, dan akhir masa pemerintahan SBY mungkin akan menjadi ladang KPK untuk mengkanvaskan lebih banyak gurita koruptor yang ganas. KPK tentunya juga akan semakin lincah dan segenius Messy dalam menghadapi gerakan-gerakan lengan gurita yang begitu lincah dimasa pemerintahan mendatang.
Namun, ada secuil pertanyaan yang masih mengganggu dalam benak ini. Jika kelas KPK itu ibarat Tyson dan Messi, bagaimana dengan gurita kelas ringan, kelas menengah, kelas bulu dan kelas bantamnya. Kelas ini sangat banyak dan bertebaran serta menjadi rangkaian lengan-lengan kecil ynag sangat rapi dan lincah. MHaruskah KPK harus memiliki si KPK-KPK berkelas dibawah Tyson dan Messi yang mendunia itu? Karena tidak mungkin KPK harus masuk ke sekolahan, untuk meninju oknum kepala sekolah yang korup, tentunya KPK tidak mungkin turun kejalan untuk mengkanvaskan si polisi tukang palak, tentunya KPK tidak mungkin turun ke kelurahan mengkanvaskan petugas pembuat KTP yang korup. Itu karena kelas KPK adalah kelas berat saja, yaitu diatas satu miliyar.
0 komentar:
Posting Komentar - Back to Content