Tahukah Anda, rumah ternyata memiliki kemampuan untuk mendinginkan ruang secara alami. Rahasianya terletak pada pemanfaatan potensi lingkungan, seperti angin, atau melalui pengolahan material untuk mengantisipasi panas akibat radiasi matahari.
Sebagian besar wilayah Indonesia memiliki suhu udara dan kelembaban rata-tata yang relatif tinggi, yakni di atas 30'C dengan kelembaban (Rh) mencapai 80%. Itulah sebabnya
mengapa orang lebih menyukai pendingin ruang/AC atau dehumidifer untuk rumahnya demi mendapatkan rasa nyaman secara instan. Penggunaan pendingin ruang dalam jumlah besar merupakan pemborosan listrik. Selain itu, energi panas yang dihasilkan pendingin ruang biasanya tidak diolah lagi dan langsung dilepaskan ke alam. Hal ini juga memicu terjadinya pemanasan global.
Agar tidak tergantung pada pendingin ruang, para arsitek memberi solusi melalui pendekatan arsitektur tropis, yakni berkaitan dengan sistem pengudaraan. Desain pengudaraan alami yang tepat dapat membuat rumah mampu mendinginkan ruang-ruangannya dengan sendiri tanpa bantuan alat/mesin tertentu (passive coolling). Desain dianggap berhasil bila rumah tersebut terasa nyaman.
Demikian artikel ini. Semoga bermanfaat.
mengapa orang lebih menyukai pendingin ruang/AC atau dehumidifer untuk rumahnya demi mendapatkan rasa nyaman secara instan. Penggunaan pendingin ruang dalam jumlah besar merupakan pemborosan listrik. Selain itu, energi panas yang dihasilkan pendingin ruang biasanya tidak diolah lagi dan langsung dilepaskan ke alam. Hal ini juga memicu terjadinya pemanasan global.
Agar tidak tergantung pada pendingin ruang, para arsitek memberi solusi melalui pendekatan arsitektur tropis, yakni berkaitan dengan sistem pengudaraan. Desain pengudaraan alami yang tepat dapat membuat rumah mampu mendinginkan ruang-ruangannya dengan sendiri tanpa bantuan alat/mesin tertentu (passive coolling). Desain dianggap berhasil bila rumah tersebut terasa nyaman.
Demikian artikel ini. Semoga bermanfaat.
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar - Back to Content