Matahari kita itu tidak abadi. 5 miliar tahun lagi mengembang jadi red giant dan mati. Acara ini bereksperiman apa jadinya kalo kejadian itu dipercepat di masa manusia masih hidup.
Sebelum bahas kejadianya kita bahas dulu gimana caranya Matahari bisa terus bersinar. Untuk bersinar & menghasilkan panas, Matahari perlu bahan bakar, yaitu hidrogen yang difusi menjadi helium di inti Matahari. Kalo hidrogen udah menipis, inti Matahari akan mengalami penekanan sehingga reaksi fusi yang mengonsumsi hidrogen semakin intens (semakin boros bahan bakar). Hal ini berujung pada kematian Matahari & bintang2 lain juga mengalami hal serupa.
Proses kematian Matahari mengakibatkan bencana global dalam beberapa tahapan gan !
Pesawat susah lepas landas suhu segitu, tenaganya harus lebih kuat.
Orang2 di seluruh dunia kepanasan semua.
Es dikutub mencair. Permukaan laut dunia naik 60 meter. Kota2 pantai tenggelam.
Klo mau ke permukaan musti pake baju astronot.
Kota2 terbengkalai.
Sumber2 air mendidih. Manhattan bukan pulau lagi tapi kumpulan gedung di bukit (soalnya airnya udah ga ada).
Organisme terakhir yg masih idup cuma cyanobacteria yg tahan panas.
Magnetosfer (medan magnet bumi) tembus dibombardir partikel2 radiasi Matahari.
Tahap berikutnya: suhu permukaan bumi 300 derajat.
Baju astronot udah ga bisa melindungi. Yg tinggal di bawah tanah juga mati.
Semua barang2 yg peninggalan kita dulu permukaan meleleh.
Beton penyusun gedung retak karena airnya menguap, akhirnya gedung2 rubuh. Tapi bangunan kuno seperti piramid & stonehenge masih bertahan krn ga pake beton.
Laut sudah kosong, kalaupun masih berair, airnya panas.
Konsentrasi O2 rendah hingga di bawah 10% (karena panas & kalah sama konsentrasi uap air). Akibatnya walaupun panas, ga bisa kebakar krn kurang O2.
sumber | iniunic.blogspot.com | http://www.kaskus.co.id/thread/50cf16767b1243ac65000016
0 komentar:
Posting Komentar - Back to Content