detikNews
Jakarta Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi masih belum memutuskan kelanjutan rencana proyek 6 ruas jalan tol. PT Jasa Marga setuju bila Jokowi membatalkan megaproyek itu.
"Pembatalan enam ruas jalan tol DKI oleh Jokowi, saya pikir itu benar. Kalau hanya enam ruas itu sendiri maka itu akan menimbulkan masalah baru," ujar Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman.
Hal ini disampaikan Adityawarman saat ditanya wartawan, usai jumpa pers Awal Tahun 2013 PT Jasa Marga (Persero) Tbk di kantor Pusat Jasa Marga, Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Kamis (3/1/2013).
Sekadar diketahui, menurut rencana 6 ruas jalan tol ini akan dibangun dan dioperasikan oleh Jakarta Toll Development (JTD) yang merupakan gabungan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, Pemda DKI Jakarta, dan beberapa BUMN lain.
Adityawarman mengatakan bahwa pembangunan enam ruas jalan tol ini harus dibarengi dengan pembangunan moda transportasi lainnya. Menurutnya, memang ada teori yang mengatakan bahwa sebuah kota seharusnya memiliki jalan sebanyak 30 persen dari total luas kota tersebut.
Sementara saat ini Jakarta masih memiliki area jalan sebesar 12 persen dari total luas kota.
"Maksud Pak Jokowi itu menambah moda transportasi dulu. Dan jalan tol harus dibangun bersama dengan moda trasportasi yang lain. Jadi nggak apriori dengan jalan tol," katanya.
Rencana membangun 6 ruas tol dalam kota sepanjang 69,7 kilometer muncul di masa sebelum pemerintahan Jokowi. 6 Ruas tol tersebut adalah Kampung Melayu-Kemayoran, Semanan-Sunter via Rawa Buaya Duri Pulo, Kampung Melayu-Duri Pulo, Sunter-Pulo Gebang, Ulujami-Tanah Abang, dan Pasar Minggu-Casablanca.
0 komentar:
Posting Komentar - Back to Content