4 Teknik Finishing Kursi Rotan

Penampilan kursi rotan tidak sekadar bentuk dan anyaman yang memesona, tetapi warna finishing turut andil memberikan keindahan. Warna harus mampu menebar pesona kursi rotan untuk disajikan dalam interior maupun eksterior rumah.

Pada era tahun 1990-an, kursi rotan masih didominasi oleh warna-warna alami yaitu coklat kekuningan atau krem yang sesuai dengan karakter warna natural rotan. Kini, warna kursi rotan lebih bervariasi yaitu mengarah ke warna-warna fancy yang cenderung sedikit kehijau-hijauan, cokelat tua, bahkan hitam, putih, abu-abu, atau ada juga yang dibuat seperti warna kursi klasik dan antik, namun warna coklat, kecoklatan, kuning, dan krem masih menjadi primadona karena nuansa naturalnya.

Proses finishing kursi rotan untuk interior maupun eksterior tidak jauh berbeda dengan finishing kursi dari kayu. Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan finishing rotan adalah: 1. Bersihkan permukaan rotan dari debu, minyak, wax dll. 2. kurangi kandungan air pada rotan dengan cara pemanasan (oil bathing treatment) Berikut 4 teknik finishing kursi rotan dapat dilakukan sebagai berikut :


1. Natural Coating
Cara yang paling sering dilakukan adalah kursi rotan diamplas halus dan diberi sanding sealer, kemudian diberi pelapis akhir dengan menggunakan clear coating (cat tranparan) dari jenis nitrocellulose (NC). Serat-serat rotan akan tampak lebih alami. Warna rotan yang putih kekuningan atau kuning kecoklatan akan muncul dengan pesona naturalnya.

2. Fancy Colour
Fancy adalah ragam produk pengecatan yang dapat menciptakan efek unik pada hasil finishing kursi rotan untuk interior maupun eksterior. Produk-produk yang termasuk dalam kelompok fancy adalah fancy sealer yang memberi efek warna pastel semi transparan, fancy pearl yang memberi efek kilauan mutiara dan fancy glitter yang memberi efek metalik.

3 Water Based Glaze
Water Based Glaze adalah pewarna pori-pori kayu berpengencer air yang tidak berbau (ramah lingkungan), dan cepat kering. Karena mewarnai pori-pori, produk ini dapat mengekspos keindahan serat atau tekstur dari substrat yang digunakan. Bila Water Based Glaze ini diaplikasikan pada lekukan-lekukan ukiran atau sela-sela anyaman, dapat memberikan kesan antik atau klasik yang disebabkan oleh kedalaman nuansa warna gelap-terang yang diciptakannya. Produk ini diaplikasikan dengan cara dikuas, kemudian dibal (wipping). Water Based Glaze memiliki warna dark brown (coklat tua) dan black (hitam). Penggunaan Water Based Glaze pada permukaan licin seperti rotan berkulit, pandan, eceng gondok, dan sejenisnya, sebaiknya didahului oleh pengaplikasian Water Based Stain pada bahan-bahan kursi tersebut di atas agar memiliki daya rekat yang baik.

4. Stain
Bila kursi rotan ingin berwarna gelap seperti cold at tua dapat dilakukan proses finishing dengan menggunakan stain. Rotan akan mendapatkan warna yang sama, senada, atau seragam dan merata jika dicampurkan dengan sanding-sealer. Kemudian kursi rotan diberi cat pelapis (top coating) transparan dari jenis nitrocellulose (NC). Pewarnaan dengan menggunakan stain ini sangat beragam pilihannya, misalnya produk Danastain dari Danapaint mempunyai lebih kurang 20 jenis warna mulai dari warna teak (jati), mahony red, dark mahagony, brown, black dsb.

Demikian artikel pada segmen "4 teknik finishing kursi rotan" kali ini. Semoga bermanfaat.

6 Motif Anyaman Berbahan Eceng Gondok

RUANG makan ini menggunakan kursi yang terbuat dari jalinan anyaman pelepah pisang (banana loreng). Siapa sangka, pelepah pisang yang dianggap tidak berguna itu dapat dijadikan bahan baku kursi untuk ditata pada interior ruang makan yang cantik. Penataan ruang makan pun menjadi beragam, bernuansa indah alami, dan banyak menjadi inspirasi penataan interior rumah tropis negeri kita.

Anyaman yang terbuat Bari eceng gondok, pandan, dan pelepah pisang memiliki keunikan serta menebar pesona estetik. Variasi desain anyaman rotan penuh dengan pola geometris yang dekoratif seperti anyaman rotan. Eceng gondok, pandan, dan pelepah pisang yang sudah diproses sampai kering itu dikepang seperti membuat tambang, lalu tambang dianyam menjadi lembaran lebar. Anyaman itu diterapkan pada kerangka kayu atau triplek. Pada umumnya untuk sandaran dan kursi sebagai pengganti jok.

Adapun jenis-jenis anyaman memiliki istilah yang uniik yaitu sea grass bentuknya seperti rumput, eceng asalan, eceng klabang kecil, dan eceng klabang, besar yang bahan dasarnya eceng gonclok. Adapun bahan pelepah pisang yang dianyam dinamakan banana loreng, sebab model anyaman itu menunjukkan perpaduan warna coklat tua atau hitam, dan krem dalam pola loreng-loreng. Selain itu, ada juga banana loreng yang sering disebut astor, lorengnya seperti kue kering astor, dan masih banyak lagi istilah unik yang dipakai oleh masyarakat perajin rotan dan eceng gondok ini. Berikut adalah contoh 6 motif anyaman berbahan eceng gondok.

Demikian artikel segmen "6 motif anyaman berbahan eceng gondok" kali ini. Semoga bermanfaat.

Ragam Motif Anyaman Rotan

Anyaman rotan sudah dikenal sejak lama. Varisasi design anyaman pun sangat beragam. Bahkan, diduga orang mengenal produk rotan ini dimulai dari bentuk anyaman. Variasi desain anyaman rotan penuh dengan jalinan geometris yang dekoratif. Adapun jenis-jenis anyaman istilah yang unik yaitu liris, jruno kembar, lampitan, mosaik, dan kembang

Keindahan corak anyaman rotan sangat beragam. Corak itu dirancang oleh para perajin rotan secara turun-temurun berdasarkan tradisi nenek moyang. Bila ada anyaman rotan kreasi baru, itu hanya pengembangan dari corak anyaman yang sudah ada. Dalam konteks ini, hanya sebagian kecil corak anyaman yang disajikan dengan istilah-istilah atau nama dari dunia perajin di daerahnya masing-masing. Terkadang anyaman tidak memiliki nama. Corak anyaman rotan ini merupakan elemen dekoratif yang khas dan banyak digunakan untuk keperluan estetika kursi rotan dalam tata interior yang indah. Bahkan menjadi pesona dan sumber inspirasi bagi para desainer interior dan furnitur.

Motif Kelabang

Motif Liris

Motif Tradisi

Motif Silang gedhek 

Motif Liris Andik

Motif Jruno Kembar Kecil

Motif Geometris

Motif Dekoratif Geometris 

Motif Jruno Besar

Motif Antik

Motif Lampitan

Motif Antik

Demikian artikel pada segmen "ragam motif anyaman rotan" kali ini. Semoga bermanfaat.

Keindahan Kursi Rotan

KEINDAHAN kursi rotan dan variasinya ditentukan oleh karakteristik bahan baku yang menampilkan serat-serat alamiah, pori-pori yang halus, bentuk bulat silindris, warna alamiah, dan kelenturan pembentukan yang sangat luwes, juga bahan pendukung lainnya seperti eceng gondok, pandan, dan pelepah pisang. Dengan demikian, desain kursi rotan menjadi sangat variatif dengan mengandalkan 'gemulai irama' bentuk yang cantik. Kursi rotan dan kursi unik yang digunakan di dalam interior apapun menjadi tampak asri dan senantiasa bernuansa alami.

 Relief rotan bulat

Relief rotan 

Anyaman dan relief

Detail relief rotan

Detail anyaman dekotarif

Kaki lurus yang berbentuk sederhana menggunakan rangka kayu yang dilapisi rotan lampitan kemudian di finishing

Kaki yang lurus berbentuk sederhana menggunakan bahan rotan batangan yang dililit rotan dan di finishing

Kaki lurus berbentuk sederhana menggunakan bahan kayu yang di finishing

Demikian artikel pada segmen "keindahan kursi rotan" ini. Semoga bermanfaa.

Desain Minimalis Pada Kursi Rotan

KURSI rotan desain minimalis mengutamakan visualisasi simbolik dan kreativitas artistik dari pada aspek fungsionalnya sebagai sarana duduk. Desain kursi rotan desain ini belum berkembang dengan baik di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah konsumen untuk desain minimalis masih sangat terbatas, terutama hanya digemari oleh kalangan pecinta seni, kolektor, dan segmentasi pasar golongan atas. Desain kursi rotan minimalis yang disajikan ini hanya sebagai referensi dan sumber inspirasi bagi pengembangan desain-desain kursi rotan di masa depan.

Desain modular seat (chase lounge) ini sangat unik, langka, dan kreatif. Chase lounge dirancang dan dibuat oleh Djaso Saputra pada tahun 2007. Ide desain mengambil simbol Ying-Yang dalam konsep harmoni dalam budaya Tionghoa. Sarana duduk santai ini terbuat dari bahan eceng gondok yang dianyam dan diberi warna hitam. Gemulai anyaman tambang eceng gondok itu memberikan kesan lentur, dinamis, dan romantis.

Kursi dirancang oleh Yamo pada tahun 1990 dengan nama C 17 Chair. Sandaran seperti mulut anjing itu terbuat dari anyaman rotan. Tampaknya inspirasi bentuk kursi diambil dari bentuk binatang anjing yang sedang menyalak. Kursi cocok digunakan pada interior desain modern-minimalis atau interior modern minimalis, terutama untuk ditata pada ruang makan.

Kursi dirancang dan dibuat oleh Joseph Andre Motte di Perancis pada tahun 1950. Kaki kursi terbuat dari tiga batang kayu yang disilangkan. Dudukan dan sandaran terbuat dari anyaman rotan. Pada dudukan yang ergonomis itu terdapat dua lubang di kiri-kanannya untuk memudahkan mengangkat kursi. Kursi cocok digunakan pada interior gaya modern minimalis, terutama untuk ditata pada teras.

Kursi dirancang dan dibuat oleh Kristian Gavoille pada tahun 1989. Warna kuning fancy tidak menghilangkan bentuk rotan yang digunakan pads sandaran kursi ini. Ide desain mengarah pada seni patung. Kursi cocok digunakan pada interior desain modern minimalis terutama untuk ditata pada ruang makan.

Demikian artikel pada segmen "desain minimalis pada kursi rotan" ini. Semoga bermanfaat.

Kursi Rotan Klasik

Kursi rotan dan kursi unik gaya klasik memiliki wajah yang berbeda dengan kursi-kursi rotan masa kini. Pada umumnya, rotan sebagai bahan baku kursi klasik tidak mendominasi, karena rotan hanya sebagai pelengkap sandaran atau dudukan dan rotan cenderung dianyam. Bahan kayu digunakan pula untuk rangka dan komponen kursi lainnya, kemudian komponen tertentu diberi ornamen yang diukir. Konsep desain kursi yang menggabungkan unsur rotan dan kayu juga muncul pada gaya modern, walaupun tidak berkembang pesat.

Inspirasi Gaya Oriental. Kursi bertangan (arm chair) menggunakan bahan rotan batangan. Kursi ini memiliki elemen-elemen bentuk dari gaya Oriental, terutama pada bentuk sandaran. Kursi dapat dikembangkan dan cocok digunakan pada interior gaya Oriental, terutama untuk di ruang tamu atau teras. 

Inspirasi Gaya Klasik. Kursi bertangan (arm chair) menggunakan bahan rotan yang dikombinasikan dengan kayu. Khusus sandaran punggung menggunakan anyaman rotan. Kursi dapat dikembangkan dan cocok digunakan pada interior gaya klasik, terutama untuk di ruang tamu.

Inspirasi Gaya Klasik. Kursi bertangan (arm chair) menggunakan bahan rotan yang dikombinasikan dengan kayu. Dudukan, sandaran punggung, dan sandaran tangan menggunakan anyaman rotan. Kursi dapat dikembangkan dan cocok digunakan pada interior gaya klasik, terutama untuk di ruang tamu.

Demikian artikel pada segmen "kursi gaya klasik berbahan rotan" ini. Semoga bermanfaat.

Ragam Kursi Unik untuk Interior

Di dalam variasi perangkat interior, terdapat kursi-kursi unik yang dapat menciptakan pesona alami tersendiri. Kursi-kursi unik ini merupakan sumber inspirasi yang berasal dari sumber daya alam dan keterampilan kreatif orang Indonesia, bahkan bisa disebut sebagai local genius. Kursi unik adalah kelompok kursi rotan yang menggunakan bahan baku pendukung dari eceng gondok, pelepah pisang, dan pandan (sigres). Bahan penunjang kursi rotan tersebut digunakan sebagai dudukan, sandaran, dan variasi dekoratif yang dianyam, dililit, atau dikepang sesuai kebutuhan kursi. Semua kursi unik ini hanya untuk digunakan pada interior rumah (indoor dan teras). Adapun jenis kursi terdiri dari kursi makan, kursi teras (arm chair), kursi tamu atau sofa. Penataan interior kursi unik tidak jauh berbeda dengan kursi rotan, hanya karakteristik dan nuansa alaminya yang terkesan lebih berat dan lebih natural. Berikut adalah beberapa contoh ragam kursi unik untuk interior

Kursi rileks ini berhentuk bulat yang ditata pada ruang keluarga atau teras. Kursi memakai bahan anyaman eceng gondok dengan kayu kayu. Penataan kursi ini pada ruang keluarga atau ruang istirahat di rumah.

Sea grass pun bisa dipakai sebagai bahan pembuatan kursi. Anyaman lembut dari bentuk tambang sea grass yang kecil ini diolah menjadi sebuah kursi makan yang cantik. Rotan masih tetap digunakan pada pinggiran dudukan. Kerangka kursi terbuat dari kayu yang dimunculkan sebagai kaki kursi. Finishing dibuat warna coklat. Jok yang bercorak indah digunakan sebagai alas duduk. 

Kursi bersandaran tangan (arm chair) ini berfungsi sebagai kursi teras yang menggunakan bahan eceng gondok yang dianyam indah. Rangka menggunakan rotan batangan besar yang ditonjolkan melalui kaki-kaki kursi. Kain jok bermotif daun dengan latar belakang merah hati. Finishing rotan coklat madu, sehingga terasa punya 'aura' klasik. Uniknya, pada sandaran tangan rotan dibuat melengkung seperti gaya Regency pada Era Klasik. 

Demikian artikel pada segmen "ragam kursi unik untuk interior" ini. Semoga bermanfaat.

Ragam Kursi Modern Minimalis Berbahan Rotan

Desain-desain kursi rotan dan kursi unik yang banyak diproduksi di Indonesia memiliki gaya modern dan mengandalkan konsep form follow function yaitu bentuk harus mengikuti fungsi, atau kesederhanaan bentuk merupakan suatu keunggulan, konsep yang sama dengan less is more. Karakteristik gaya kursi rotan cenderung minimalis, bentuk sederhana, dan terkadang kurang praktis. Gaya modern minimalis ini bukan tanpa alasan, selain penciptaan desainnya tidak rumit, konsumen dan kebutuhan pasar dunia pun masih berorientasi pada gaya modern minimalis. Saat ini, kursi rotan gaya modern-minimalis yang dirancang masih tetap menampilkan image alamiah, walaupun ada upaya-upaya konsumen dan produsen yang mengganti rotan alamiah dengan rotan imitasi (sintetic). Alasan penggunaan rotan sintetik tersebut untuk menyiasati fungsi kursi di alam terbuka (exterior/outcloors), karena rotan alamiah tidak tahan terhadap air dan kelembaban. Selain itu, juga akibat kelangkaan bahan baku yang mungkin sangat ironis untuk kasus rotan alamiah Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh ragam kursi modern minimalis berbahan rotan.

Kursi ini dapat dilipat (folding chair) agar mudah dalam pengangkutan dan penyimpanan. Anyaman rotan digunakan pada dudukan dan sandaran yang diperkuat dengan kerangka kayu ramin. Kursi ini banyak diproduksi di Indonesia. Kursi dapat dikembangkan dan cocok digunakan pada interior gaya modern-minimalis, terutama untuk di ruang makan.

Kursi dirancang dan dibuat oleh Giovanni Travasa pada tahun 1966. Dudukan dan sandaran terbuat dari anyaman rotan yang dibuat bulat dan disebut "basket chair" yang tampak ergonomis. Desain kursi ini merupakan perpaduan nuansa puitik dan seni patung. Kursi cocok digunakan pada interior gaya modern minimalis, terutama untuk ditata pada teras. 

 

Desain kursi ini dirancang oleh M. Marchetti e F. Zampiero pada tahun 1985. Kursi (easy-chair) dibuat oleh Roberti Rattan, Italia. Kaki kursi dibuat dari lingkaran rotan dengan warna-warni fancy. Anyaman rotan dipakai pada punggung dudukan. Kursi cocok digunakan pada interior gaya modern minimalis, terutama untuk ditata pada ruang tamu atau ruang tunggu.

Kursi bertangan (arm chair) ini menggunakan bahan rotan yang dianyam secara tradisional. Kursi dirancang dan dibuat oleh Lloyd Loom Studio Amerika sejak tahun 1945 sampai sekarang. Kursi dapat dikembangkan dan cocok digunakan pada interior gaya modern, terutama untuk di ruang makan atau teras.

Desain kursi ini dirancang oleh Fenny Rivan, seorang mahasiswa desain (2001), di Universitas Tarumanagara. ide dasar mengambil bentuk bulat balon atau lingkaran. Batangan rotan dijadikan sebagai rangka utama. Anyaman rotan dipakai pada dudukan, sandaran punggung, dan tempat koran di bawah dudukan. Kursi cocok digunakan pada interior gaya modern, terutama untuk ditata pada ruang tamu atau teras.

Demikian artikel pada segmen "ragam kursi modern minimalis berbahan rotan" ini. Semoga bermanfaat.